PILARJAMBI COM, TANJAB BARAT -Satuan Polisi Lalulintas Polres Tanjung Jabung Barat (Satlantas Polres Tanjabar) dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2020 mencatat terdapat 23 kasus lakalantas dan dari kasus ini didominasi anak anak dibawah 18 tahun atau usia sekolah.
Kasat Lantas Polres Tanjabar Iptu Eko Suyoto mengatakan kecelakaan di Tanjabbar di dominasi oleh anak – anak dibawah umur atau anak sekolah. Para korban tersebut rata-rata terlalu mengedepankan ego dalam berkendara.
“Memaksakan diri dalam berkendara misalnya mau memotong tapi tidak terkejar, nah ini terkesan memaksakan atau mutar balik arah,”katanya, Selasa (30/6/2020)
Iptu Eko juga menegaskan kecelakaan itu di dominasi di wilayah Lintas Timur yang berada di kawasan Merlung dan sekitarnya.
“Lintas Timur itu ada sekitar 18 kasus dalam Januari sampai Juni 2020 ini,”ujarnya.
Kemudian di susul dengan Kota Kuala Tungkal dengan jumlah maka lantas sekitar empat Kali kejadian.
“Kota Kuala Tungkal 4 dan Jalan Jambi Tungkal 1,”ujarnya.
Di Januari kata dia, terdapat empat kasus kecelakaan dengan korban meninggal dua orang, dua luka berat dan luka ringan sebanyak 13 orang. “Kerugian materi Rp 28 jutaan,”sebutnya.
Sedangkan untuk Februari 2020 terdapat enam kasus dengan rincian korban meninggal sebanyak satu orang, luka berat dua orang dan luka ringan sebanyak 12 orang. “Kerugiannya sekitar Rp 35,2 juta,”ucapnya.
Pada bulan Maret 2020 terdapat empat kasus laka lantas dengan korban meninggal dua orang, luka berat satu orang dan luka ringan sebanyak empat orang.
“Kerugian material sekitar Rp 32,5 juta,”sebutnya.
Untuk April sendiri pihaknya mencatat terdapat enam kasus dengan rincian korban meninggal dua orang, enam luka berat dan sembilan orang luka ringan.
“Kerugian material Rp 99, 5 juta,”katanya.
Lebih lanjut Iptu Eko menjelaskan untuk bulan Mei sendiri terdapat dua kasus. Dari jumlah ini hanya terdapat luka ringan dengan kerugian mencapai Rp 3,4 juta.
Di bulan Juni ini, terdapat satu kasus dengan rincian satu korban luka berat sedangkan untuk luka berat dan ringan tidak ada.
“Kerugian material sekitar Rp 15 juta total selama Januari sampai Juni terdapat kerugian material sekitar 213, 6 juta,”katanya.
Dari lakalantas yang terjadi di Tanjabar ini disebabkan kelalaian manusia atau kecerobohan manusia. Sedangkan untuk faktor alam seperti jalan rusak dan markah jalan atau yang lainnya tidak ada.
“Kelalaian manusia dalam berkendara mayoritas semua ini.”pungkasnya.(*/Mam)
Discussion about this post