PILARJAMBI.COM | JAMBI – Hari Krida Pertanian (HKP) ke 51 tingkat Provinsi Jambi di hadiri oleh seluruh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kota, termasuk KTNA Muaro Jambi.
Pada tahun 2023 ini, Kota Jambi merupakan tuan rumah HKP Provinsi Jambi ke 51 tingkat Provinsi Jambi, sehingga kegiatan pesta petani Jambi ini dilaksanakan di kawasan wisata air Danau Sipin pada 14-16 November 2023.
Pada kegiatan HKP ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman. Dalam kegiatan ini pun diramikan dengan stan-stan setiap KTNA dan instansi terkait sepanjang joging track Danau Sipin untuk menampilkan hasil pertanian unggulan dari setiap wilayahnya.
Pada stan pameran Kabupaten Muaro Jambi yang dipenuhi buah nanas, berbagai produk olahan nanas pertanian ditampilkan seperti bolu, dodol, dan sebagainya. Tak hanya itu, gula merah sawit asal Sungai Bahar, bubuk kunyit dari desa Ibru juga ada.
Tak kalah penting, beras lokal dari padi varietas yang dikembangkan di Kabupaten Muaro Jambi bernama Sailun Salimbai juga ada.
Ketua KTNA Muaro Jambi Uun Suheli mengungkapkan HKP ini sangat penting bagi petani karena ini momentum Petani untuk berkumpul sekaligus untuk mengetahui terkait teknologi terbaru dalam dunia pertanian.
“Kami petani dari Muaro Jambi sangat respon terhadap apapun kegiatan pertanian yang telah diagendakan pemerintah baik di tingkat kecamatan, Kabupaten Kota, provinsi hingga nasional,” ujar Uun saat ditemui pilarjambi.com, Selasa 14 November 2023.
Nanas Jadi Komoditi Pertanian Andalan Muaro Jambi

Desa Tangkit Baru memiliki perkebunan nanas yang luas di Provinsi Jambi. Dari itu, nanas masih menjadi produk unggulan Kabupaten Muaro Jambi dalam setiap kegiatan yang dipamerkan baik itu buah nanas, olahan nanas untuk produk makanan, pemanfaatan pengolahan limbah, lokasi wisata dan kerajinan dari nanas.
“Saat ini, nanas salah satu produk pertanian yang menonjol di Kabupaten Muaro Jambi. Untuk luasan perkebunan, tercatat 1.000 hektare di desa Tangkit Baru,” ujarnya.
Padi Sailun Salimbai, Varietas Lokal Asal Muaro Jambi
Tak hanya nanas, padi juga merupakan salah satu komoditas unggulan Muaro Jambi karena banyak hamparan sawah dan petani di Muaro Jambi yang terus memproduksi pertanian padi ini setiap tahunnya.
Sebagai Ketua KTNA Muaro Jambi, Uun mengaku bahwa dirinya bersama rekannya telah mendaftar benih padi dengan nama “Sailun Salimbai”. “Alhamdulillah sudah lolos uji lab, dan telah disahkan oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai varietas unggul Lokal Kabupaten Muaro Jambi,” ujarnya.

Benih padi Sailun Salimbai ini dikembangkan di Desa Kunangan dan Desa Pudak. Memiliki bulir padi berwarna belang kecoklatan dan kuning, tanaman varietas ini mampu menghasilkan kisaran 6 ton gabah per hektare. “Jumlah tersebut berdasarkan ubinan kita dan data statistik Dinas Pertanian,” sebutnya.
Dalam memperbanyak benih padi Sailun Salimbai ini masih dalam pengembangan. Beberapa waktu sebelumnya telah pernah penyebaran benih ini ke para petani padi di Kabupaten Muaro Jambi baik dari Uun langsung maupun Dinas Pertanian. “Jika ingin bibit ini, petani bisa juga langsung ambil melalui saya,” kata Uun.
Benih padi Sailun Salimbai ini kata Uun tidak ketergantungan pupuk. Hal itu diyakini tetap menghasilkan produksi yang optimal.
Dibalik pengembangan benih ini, Uun menilai banyak petani terkendala dalam putaran penjualan benih sebab harga dipasaran rendah. Sehingga petani lebih memilih untuk gabah konsumsi dan perlahan meninggalkan untuk menghasilkan benih.
“Sekarang gabah lebih mahal daripada calon benih. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menjadikan beras dari gabahnya daripada untuk membuat benih padi,” ujarnya.
Harga Pupuk Masalah Para Petani
Dalam meningkatkan hasil produksi, banyak petani masih percaya dapat dilakukan dengan Pupuk yang optimal. Namun, harga pupuk saat ini sangat mahal.

Meskipun pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi, tetapi hal itu belum mampu untuk memenuhi kebutuhan petani karena kuota yang terbatas dan susah didapat bagi petani pangan.
Uun pun mengakui salah satu kendala petani di Muaro Jambi adalah pupuk karena harganya mahal. Dikesempatan itu, dirinya mengimbau petani Muaro Jambi jangan terlalu menjadikan itu permasalahan.
Sebab menurutnya, pupuk tersebut bisa didapat jika melalui prosedur dan ketentuan di agen resmi pupuk.
Agar mendapat pupuk itu kata Uun, petani harus ada RDKK yang ditandatangani oleh penyuluh dan Dinas terkait.
“Selain itu, petani juga bisa menggunakan pupuk organik yang murah dan mudah di dapat. Jika petani respon dengan teknologi terbaru, mereka bisa membuat pupuk sendiri.
Dirinya memberikan contoh Petani di Desa Pudak yang telah bekerja sama dengan peternak sapi untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik.
Imbauan untuk para petani
“Ayo semangat. Selagi kita mampu jangan selalu ketergantungan dengan pemerintah. Tapi pemerintah wajib tahu dengan kondisi kita petani,” pungkasnya.

Dirinya juga memastikan bahwa KTNA Muaro Jambi memastikan terus mendukung semua petani yang ada di Kabupaten Muaro Jambi agar semua petani maju. (Alra)
Discussion about this post