PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan terapkan sistem jemput Bola terhadap Nelayan yang belum masuk Asuransi. Terutama Nelayan yang berdomisili di Pelosok – Pelosok dan belum memiliki Asuransi Nelayan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanjabbar, Ir Netty Martini, M. Sc saat dikonfirmasi mengatakan, rugi bagi Nelayan jika tidak masuk asuransi sebagai jaminan mereka baik di Laut maupun di Darat.
“Selama ini mereka yang memiliki Kartu Asuransi Nelayan, semua dijamin sama asuransi. Mulai dari keselamatan, kerusakan hingga bantuan Sembako bagi Nelayan,” ungkap Netty. Minggu, (21/02/2021).
Netty menuturkan, saat ini kurang lebih ada 3.000 nelayan masuk asuransi. Jumlah ini menurutnya masih kurang. Sebab masih ada Nelayan yang belum masuk asuransi yang merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.”Rugi kalau mereka tidak masuk. Dan masih ada sekitar 15 persen yang belum tergabung dalam asuransi tersebut,” bebernya.
Untuk itulah lanjut Netty, pihaknya akan mendata kembali dan mendatangi kediaman nelayan yang berdomisili di wilayah pelosok-pelosok yang belum mendapatkan informasi serta pahaman perihal asuransi yang memiliki banyak manfaat yang bukan hanya dilaut tetapi dapat digunakan didarat baik melindungi keselamatan dan juga kerusakan alat tangkap.
“Kita harap seluruh Nelayan di Tanjab Barat masuk Asuransi. Sebab, kalau tidak masuk asuransi, banyak bantuan yang tidak sampai ke mereka dan dengan asuransi ini bisa mengajukan klaim,” katanya.
Sementara itu, mengingat cuaca ekstrim dan tidak menentu saat ini, pihaknya terus menghimbau dan memberi batasan terhadap nelayan dengan tidak melaut melebihi jarak empat mil dari wilayah pesisir
“Jadi mereka tidak disarankan jauh dari jarak yang dibatasi itu. Karena kondisi cuaca masih ekstrim hingga akhir bulan februari nanti.” Pungkasnya. (*/Mam)
Discussion about this post