PILARJAMBI.COM | TECH – Tak tanggung-tanggung, sebanyak 8,4 miliar password dibocorkan di forum hacker. Password ini dari aneka login Gmail, Facebook, Apple, PayPal dan lain-lain.
Dilansir dari media keamanan siber CyberNews, Rabu (09/06/21), aksi pembocoran ini dinamakan ‘RockYou2021’. RockYou adalah insiden kebocoran data tahun 2009 silam dimana 32 juta password dibocorkan di forum online.
Tim dari CyberNews melaporkan bahwa data TXT berukuran 100GB dibocorkan di forum hacker. Diklaim isinya sangat bombastis, yaitu 82 miliar password dengan 6-20 karakter non-ASCII.
Setelah diuji oleh tim, jumlah password yang bocor tidak sebanyak itu, melainkan 8,4 miliar password. Namun tetap saja, 8,4 miliar password adalah jumlah yang mengerikan. Password ini berasal dari berbagai akun, baik media sosial, email ataupun aplikasi.
Laporan itu tidak menyebutkan bagaimana password ini bisa bocor dan apakah password ini sungguhan. Namun dengan jumlah yang sangat besar, besar pula kemungkinan kebocoran data yang terjadi.
Tim membandingkan data bocor ini ke Compilation of Many Breaches (COMB). Sebanyak 3,2 miliar data password bocor ternyata cocok dengannya.
Tim ini menyimpulkan, karena jumlah data yang bocor ini hampir 2 kali lipat dari pengguna internet dunia yang adalah 4,7 miliar orang, para pengguna patut mengecek password masing-masing apakah masih aman atau sudah bocor.
Dampak potensialnya adalah, karena banyak orang yang memakai password yang sama untuk berbagai akun, maka semua akun tersebut juga berisiko bobol. Itu sebabnya pengguna internet harus waspada.
Pengguna internet disarankan mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA). Mereka juga bisa mengecek keamanan password mereka lewat Have I Been Pwned dan CyberNews Personal Data Leak dan Cybernews Password Leak.
Tim CyberNews dilaporkan sedang meng-upload data kebocoran password ini ke database mereka. Kalau saat Anda mengetesnya di link CyberNews dan muncul, artinya harus segera diganti. Jika tidak muncul, jangan girang dulu. Cek lagi secara berkala karena proses permutakhiran data masih terus berlangsung.
Sumber: detik.com
Discussion about this post