PILARJAMBI.COM | TANJABBAR – Bertajuk “Internet Sehat dan Aman untuk Anak”, Webinar Literasi Digital di Kabupaten Tanjungjabung Barat ( Tanjabbar) seri 4 kembali digelar, Kamis (08/07/2021).
Webinar yang menyasar target para orangtua dan tenaga didik ini diikuti lebih kurang 100 peserta.
Dalam penyajian materi dan informasi, Webinar ini menghadirkan Empat orang narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
Para narasumbernya yakni Rr Vemmi Kesuma Dewi, M.Pd (dosen dan praktisi pendidikan ramah anak), Reno Intan, M.Psi.T (Akademisi Bidang Komunikasi Keluarga), Kartika Sari, M.Pd (Kepala TK Happy Kids Kuala Tungkal), Novil Cut Nizar, S.Psi.I, M.Psi (Psikolog Dinas P3AP2KB).
Sementara untuk Founder dan COO of Bicara Project bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Dalam pembangunan Literasi Digital ini, Rr Vemmi Kesuma Dewi menjelaskan tentang pentingnya internet Sehat dan Aman untuk Anak. Dirinya memaparkan secara detail pengaruh positif dan negatif transformasi digital pada anak.
“Pada dasarnya teknologi digital memberi banyak manfaat untuk anak, namun orang tua harus masuk ke dunia online mereka dan mengenal lingkup gerak mereka,” sebut Rr Vemmi Kesuma Dewi saat menjadi Narasumber dalam sesi pertama.
Sementara itu, dalam mengenalkan cara menjaga keamanan anak di ruang digital, Reno Intan menyampaikan bahwa menurut pakar komunikasi keluarga keamanan anak di internet bisa dilakukan dengan beberapa cara. Seperti kemananan perangkat, Literasi digital dan komunikasi kepada anak.
“Mulai dari menyiapkan keamanan perangkat, kemudian membekali anak mengenai literasi digital dan membangun komunikasi yang terbuka dan menyenangkan dengan anak,” katanya saat memberikan materi di sesi kedua.
Selain bahas soal anak, Kartika Sari membahas tentang Peran Orang Tua Dalam Memberikan Ajaran tentang Keamanan Internet untuk Anak.
Kepala TK tersebut menekankan pada upaya orang tua dalam pencegahan dampak negatif internet pada anak.
“Orang tua harus melek teknologi, kemudian menerapkan batasan-batasan bermain internet, memanfaatkan parental control di aplikasi internet dan agar tidak ketergantungan orang tua menyediakan kegiatan lain,” ujarnya saat di sesi ketiga.
Dari sudut pandang psikologi, Novil Cut Nizar mengangkat tema Psikoedukasi Pentingnya Peran Orangtua Batasi Penggunaan Gadget Bagi Anak.
Pada sesi keempat ini, Novil menjelaskan bahaya dan gejala-gejala psikologi dari adiksi internet. Dirinya juga memberikan langkah preventif orang tua terhadap adiksi internet.
Sementara itu, Shinta Syamsul Arief, presenter dan juga influencer sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menyampaikan isu internet sehat dan aman untuk anak sangat penting, karena anak yang akan menjalankan roda kehidupan kita 20 tahun kedepan.
Dirinya menceritakan pengalaman agar anak tidak tergantung internet diajak menggambar, memasak.
“Jadi orangtua dan anak sama-sama tidak pegang gadget. Intinya sama-sama instropeksi dan komunikasi yang baik dengan orang rumah,” ujarnya.
Bagi peserta sendiri tampak mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber lewat kolom chat.
Salah satu pertanyaan yang menarik dari salah satu peserta bernama Vincent. Ia bertanya tentang seberapa jauh pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental penggunanya mengingat banyak sekali konten yang muncul dari berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda yang mungkin menyakiti perasaan pengguna lainnya.
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Novil Cut Nizar. Menurutnya, di internet memang susah menyaring dan mengontrol konten. Makanya untuk anak butuh pondasi yang kuat, support sistem yang baik dan juga pendidikan agama. Kalau pondasi di rumah sudah kuat biasanya akan terhindar dari dampak negatif internet.
Diketahui, ada 10 penanya kepada masing-masing narasumber yang mendapat doorprize berupa e-money. Sementara 4 penanya terpilih diberi kesempatan bertanya secara langsung kepada narasumber.(*)
Discussion about this post