PILARJAMBI.COM | JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menekankan perlunya pemetaan terhadap hasil-hasil produksi pertanian di wilayah Indonesia. Hal ini guna menciptakan keseimbangan komoditas hasil pertanian di Tanah Air.
“Nah, inilah yang berulang-ulang saya sampaikan perlunya (koordinasi) Kementerian Pertanian dengan dinas pertanian kabupaten, kota dan provinsi membuat peta produksi. Wilayah ini produksinya ini, wilayah ini produksinya ini. Apalagi sudah zaman Google sekarang, zaman teknologi digital dan Kementerian Pertanian punya perangkat itu,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, salah satu hal yang menjadi problem di masyarakat saat ini adalah jika ada sebuah komoditi yang sedang menjadi tren, maka promosi berlebihan terhadap komoditi tersebut akan membuat masyarakat berbondong-bondong menanamnya. Sehingga mengakibatkan ketersediaannya berlebih serta menyebabkan penurunan harga di pasaran.
“Orang Indonesia itu kata orang Sunda punya penyakit tuturut munding, jadi selalu ngikutin. (Komoditi) Porang ini baik, jangan-jangan nanti semua orang tanam Porang. Semua di tempat saya ini sekarang mau nambah porang-porang, saya khawatir suatu saat ini komoditi porang itu kelebihan. Kelebihan (produksi) nggak laku, nanti komoditi lain yang dibabat itu jadi laku lagi karena kurang,” ujarnya.
Senada, Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamida juga mengingatkan agar euforia terhadap komoditas tertentu dapat diantisipasi sehingga tidak melemahkan posisi petani.
“Kalau kemudian ini akan menjadi booming dan tidak diantisipasi maka pasti ini akan melemahkan posisi petani lagi. Mereka akan menjadi korban dari situasi yang mungkin menggiurkan pada mulanya,” pesan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sumber: dpr.go.id
Discussion about this post