PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Bijak dalam Bertindak di Era Digital menjadi tajuk dalam Webinar Kota Jambi kali ini yang diselenggarakan pada Jumat (17/07/21) pagi.
Pada webinar yang sukses dihadiri 106 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni:
- Deden Mauli Darajat, M.Sc. (Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta)
- Muhamad Rosit, M.Si (Wakil Dekan Bidang Akademik Fikom Universitas Pancasila)
- Dr. Bahrul Ulum, MA ( Warek 3 & Dosen Hukum Tata Negara UIN STS Jambi)
- Isabella, S.IP, M.Si (Kepala Biro Humas & Promosi Universitas IGM)
Pegiat media social yang juga Social Network Marketer, HDI enterpriser, Pengusaha @ayamtangkapblangbintang, Owner @ramestudio20, @fantastical.id, @faniemaulida bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Kata para Narasumber
“Dalam menjaga ruang digital kita yang dilakukan adalah jangan bosan sebar kebaikan, jaga lisan dan tulisan kita, control emosi kita, saling memaafkan dan bersabar, tidak mengulangi kesalahan dan peduli terhadap sesama,” kata Deden Mauli Darajat, M.Sc.
“Dulu di era analog kita mengenal mulutmu harimaumu, di ruang digital saat ini tidak hanya mulutmu harimaumu tetapi jarimu harimau mu, karena dengan jari-jari kita bisa melakukan aktifitas apapun termasuk mengomentari, update status dan lain-lain,” kata Muhamad Rosit, M.Si.
“Era digital ini menjadi instrument penting dalam segenap aspek kehidupan. Era yang didukung komunikasi tanpa batas ini, menghadirkan dua formasi sisi. Satu sisi dapat bermanfaat bagi manusia dalam berbagai tatanan aspek kehidupan. Sisi lain dapat menyalahi kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya,” kata Dr. Bahrul Ulum, MA.
“Etika di media social yaitu dengan menggunakan bahasa yang sopan dan layak serta biasakan untuk menyebar hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antar sesama,” kata Isabella, S.IP, M.Si.
@faniemaulida Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan ”Memang kalau kita main sosmed sama halnya kita berinteraksi di dunia nyata, jika kita berkomentar jelek ke orang di sosmed apakah kita bisa berkomentar jelek ketika berhadapan langsung, jadi tips dari saya perlakukan orang yang di social media itu seperti kita menghadapi orang didunia nyata.”
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke dua puluh lima dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.
Diketahui, Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital. (*)
Discussion about this post