PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Atlet angkat berat yang berasal dari Kabupaten Tanjungjabung Barat, kontingen Jambi, Abdul Latif Mana, akhirnya menorehkan prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX yang diselenggarakan di Papua 2021.
Pria berbadan kekar itu, berhasil mengumpulkan total angkatan sebanyak 840 Kilogram (Kg), dimulai dari babak squat 330kg, bench press 230kg dan dead lift 280kg. Akhinya wasit menetapkan medali perak jatuh ketangan Abdul Latif Mana.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kabupaten Tanjungjabung Barat, Syarifuddin mengucapkan rasa syukur atas prestasi yang berhasil diraih Abdul Latif Manna
“Alhamdulillah kita ucapkan kepada Abdul Latif Mana, yang telah berjuang keras hingga akhirnya dapat meraih medali perak di PON Papua,”ucapnya. Rabu, (13/10/2021).
Namun demikian, banyak kendala yang dihadapi Abdul Latif Manna untuk dapat berangkat keajang olahraga tingkat nasional itu, mulai dari latihan yang terbatas hingga masalah pendanaan, hal itu disampaikan langsung oleh Ketua KONI Tanjab Barat, ia menyebut bahwa atlet andalan nya itu berangkat dengan biaya sendiri dan bantuan KONI Tanjab Barat.
Terlebih, lanjut Syarifuddin, atlet angkat berat asal Tanjab Barat tersebut tidak masuk dalam tim PON Jambi, lantaran hanya peringkat empat nasional dan kekurangan dana provinsi.
“Karena kekurangan dana atlet kita tidak masuk dalam tim PON Provinsi Jambi, tetapi kita tetap berupaya agar dapat mengikuti PON, dengan biaya sendiri tanpa bantuan Provinsi,”ujarnya.
“Dan hal lain juga karena latihan atlet kita terbatas sebab tidak masuk dalam tim provinsi jadi tidak ikut dalam pelatda (Pemusatan Latihan Daerah), tetapi Alhmdulillah dari semua itu akhirnya masih bisa memberikan hasil yang terbaik untuk daerah,”timpalnya.
Ia berharap, agar pemerintah daerah dapat melirik seluruh atlet yang ada di Tanjab Barat, khususnya yang sudah memberikan hasil terbaik berupa medali.
“Harapan kita kepada pemerintah daerah ya kalau bisa dibantulah, mudahan sepulang dari PON ini pak Bupati memberikan bonus atau bantun lain nya untuk memotivasi atlet-atlet kita, karena selama ini kita dari KONI pembantu seadanya saja,”harap Syarifuddin. (Mam)
Discussion about this post