PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Dampak Pendemi Covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam memulihkan kembali perekonomian dari berbagai sektor, baik secara nasional bahkan hingga ke pelosok desa.
Seperti yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjungjabung (Tanjab) Barat yang terus berinovasi dalam mengahadapi tantangan ini.
Satu persatu kegiatan sukses diselenggarakan meski dalam keterbatasan anggaran. Bahkan, BPBD Tanjab Barat ini mampu melaksanakan kegiatan tanpa harus menyerap Dana APBD maupun APBD-P Tanjab Barat.
Dalam waktu dekat ini, Kepala BPBD Tanjab Barat Zulfikri, mengatakan akan menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan desa tangguh bencana tahun 2021. Kegiatan ini pun tanpa menyentuh anggaran APBD.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas atau keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Selain itu agar masyarakat mengerti tanggung jawab bersama tentang penanggulangan bencana,” jelas Zulfikri, Kamis (21/10).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, menurutnya mengamanatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman Bencana.
Salah satu strategi untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Zulfikri adalah melalui pengembangan desa atau kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan resiko bencana berbasis komunitas.
“Dalam hal itu proses pengelolaan resiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya,” papar Zulfikri.
Meski ditegaskan tanpa menggunakan APBD, Zulfikri mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut didanai oleh CSR dari PT PetroChina Internasional Jabung Ltd.
Menurutnya hal ini adalah sebagai salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap Penanggulangan Bencana di Kabupaten Tanjab Barat. Itu juga menjadi salah satu inovasi BPBD Tanjab Barat dalam menjalankan program-program pemerintah dengan tanpa dibiayai oleh APBD.
“Kita menyerap anggaran dari luar APBD. Dengan mengurangi pemanfaatan dana APBD apalagi di masa pandemi ini, kita terus berupaya dengan tetap menjalankan kegiatan tanpa harus bergantung pada APBD. Kalau dianggarkan di APBD ya sudah pasti semua orang bisa menjalankannya,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post