PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Aktifitas pabrik kelapa dalam pengolahan minyak kelapa di PT. Pelita Sari atau sering disebut gudang Alo yang berada di Jalan Nasional Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjab Barat, meresahkan dan mencemari lingkungan sekitar.
Pasalnya, pengolahan kelapa di pabrik tersebut menggunakan bahan bakar dari batu bara, sehingga mengeluarkan asap hitam yang membumbung tinggi lebih kurang dua meter.
Seperti yang dikeluhkan oleh Budi, warga RT 10, Kelurahan Tungkal Harapan, ia menyebut pengolahan pabrik kelapa tersebut asap yang dikeluarkan berdampak mencemari lingkungan sekitar.
“Asapnya warna coklat agak kehitaman bikin sesak nafas, dan juga lengket kepakaian yang berjemur, apalagi diatap rumah warga air hujan yang dihasilkan berwarna coklat,”sebutnya. Selasa, (02/11/2021).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pabrik tersebut mulai beroperasi dan mengeluarkan asap hitam selama lebih kurang dua jam, pada saat pukul 06.00 pagi.
“Mulai beroperasi jam 6 pagi itu biasanya selesainya sekitar jam 8 lah, lebih kurang dua jam, itu bau nya menyengat,”ucapnya.
Menurutnya, warga sekitar sudah membuat pernyataan agar pihak perusahaan tidak melakukan pengolahan kelapa menggunakan batu bara, namun pihak perusahaan saat ini mengingkari persetujuan tersebut.
“Sebelumnya sempat kita buat pernyataan bahwa warga menolak pembakaran tersebut menggunakan batu bara, tetapi tiga bulan terakhir mereka (red. Perusahaan) kembali mengguankan batu bara sebagai pengolahan,” tandasnya. (Mam)
Discussion about this post