PILARJAMBI.COM | JAMBI – Teater Tonggak sukses menyajikan pergelaran bertajuk LEMARI karya/sutradara Hendry Nursal dari Teater Tonggak, pada 10-11 Juni 2022 di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar, tentunya segala kekurangan menjadi pembelajaran bagi saya secara pribadi dan rekan-rekan agar lebih baik lagi kedepannya,” Ungkap Hendry Nursal, yang sekaligus merupakan Pimpinan produksi (Sabtu, 11/06/2022).
Baginya sebuah karya tidak akan luput dari kekurangan dan kesalahan, karena dibutuhkan proses “Saya terus belajar, terus ingin berkarya karena hal paling berharga itu saat proses hingga pergelaran. Saya meyakini sebuah karya tidak luput dari kekurangan, apalagi saya yang masih jauh ilmunya, masih harus banyak membaca, harus banyak melihat,” Tutur lelaki yang notabene ketua Pelaku Teater Indonesia Korda provinsi Jambi.
Saat ditanya apakah merasa puas dengan karya yang dihadirkannya? ayah dua orang anak ini menyebut berkarya tidak boleh cepat puas.
“Kalau saya tidak puas, jangan cepat puas, tidak mudah puas juga dalam berkarya. Namun saya bahagia, saya juga menghormati para pemeran dan semua pendukung dapat berupaya yang terbaik. Kami ucapkan terima kasih untuk kehadiran penonton dua hari ini, apresiasi bagi rekan-rekan yang telah berkenan menyaksikan” Imbuh Hendry yang kesehariannya ialah seorang Wartawan.
Dia berharap bisa kembali menghadirkan karya-karya terbaik, pergelaran terbaik, serta dukungan dan perhatian berbagai pihak dapat lebih besar lagi.
“Semoga kedepan saya bisa kembali menghadirkan karya, pergelaran teater. Tentunya juga terus mendapat dukungan serta perhatian dari berbagai pihak. Saya pribadi berikan salam hormat kepada semua pihak yang telah membantu, mewakili keluarga besar Teater Tonggak semoga kebaikannya menjadi amal ibadah bagi Allah SWT,” Tukas Hendry.
“Terima kasih untuk keluarga besar Teater Tonggak, keluarga kami, teman, rekan, sahabat telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materi,” Tandasnya menambahkan.
Rasa terima kasih, hendry sampaikan kepada Taman Budaya Jambi, Mustari Affandi (Kasatpol PP Kota Jambi), Pelaku Teater Indonesia Korda Provinsi Jambi, dr.Fery Kusnadi (Kadis Kesehatan Provinsi Jambi), Muhammad Firdaus (Sekretaris BPBD Tanjab Barat), Adi Praja (Korwil PWI Kerinci-Sungaipenuh, Ajwa Jambi, Gerai Betubi, VIP-VSOP dan JM Group, De’Tones by Afgan Family Karaoke Jambi, Dinasty18, RR Be’House
Lalu Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) provinsi Jambi, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) provinsi Jambi, Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia (Amsindo) provinsi Jambi, Lamanesia.com, Patunas.co.id, Harian pagi Jambi Independent, Jambi-independent.co.id, jambiupdate.co, Jamberita.com, Infojambi.com, metrojambi.com, Harian pagi Jambi One, jambione.com, sitimang.id, pilarjambi.com, Thaha Journal dan Asri Media Group.
Pergelaran Lemari selain Teater tonggak juga didukung oleh Aktor dan Aktris muda berbakat lintas generasi dan genre seni yang berasal dari berbagai Komunitas yaitu Sanggar Seni RASI, UKM Seni dan Budaya Aek Ngalir Universitas Batanghari, Sanggar Seni Kampus Biru FKIP Universitas Jambi, Sanggar Seni FKIP Universitas Batanghari, UKAR Dance Project, Simpul Merah Art Movement, Teater Alief, serta Mahasiswi Sendratasik Universitas Jambi.
Konsultan Artistik: Didin Siroz dan Putra Agung, Manager Panggung: Raja Rizki Maylando, Penata Artistik: Mahendra dan Miftahur Rahman, Penata Cahaya: Fery Apriyan, Penata Sistem Suara: Verri Ario, Koreografer: Tri Putra Mahardhika, Arranger: Ahmad Junaidi, Ilustrasi Musik: Ari Wibowo, Syahrul Adha Dwi Saputra, Nanda Tri Utama dan Mario, Penyanyi: Audina Putri dan Dina Gusti Aulia, Animasi Gambar: Lala, Penata Rias: Henny Gallery, Penata Kostum: Latifah Siroz, Dokumentasi: Pugga dan Thaha Journal, Publikasi dan promosi: Dina Dwi Oktavia dan Anisa putri mayang sari, Sekretaris produksi: Liza Lazuarmi dan Annisha, Pimpinan produksi: Hendry Nursal.
Diperankan oleh Zander Subagja sebagai Mahesa, Jagat Alfath Nusantara sebagai Rian dan Hendry Nursal sebagai Levon, lalu Deni Haryanto sebagai Jas, Agung Syahputra sebagai Celana, Muhammad Mun’im sebagai Pakaian, Afriji Gandawa Frana sebagai Jeans, Hary Extrada sebagai Dalaman dan Mahendra sebagai Kemeja.
Kemudian wanita: Selly Septiani, Bilqis Shyandi, Sri Mulyani, LIZA Lazuarmi, Natasya Salsabilla. Kisah LEMARI adalah buah karya dan disutradarai: Hendry Nursal. (**)
Discussion about this post