PILARJAMBI.COM | JAMBI – Para pria atau ayah atau suami wajib mengetahui bacaan doa memohon istri dan anak yang menyenangkan hati. Tentunya ini sebagai salah satu jalan dilakukan dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar keluarganya menjadi lebih harmonis.
Berikut bacaan doa memohon istri dan anak yang menyenangkan hati, lengkap dengan teks Arab, latin, artinya terjemahan bahasa Indonesia, hingga keutamaannya; sebagaimana dikutip dari aplikasi Apa Doanya.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yun, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqan [25]: 74)
Sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin memperbanyak membaca doa ini untuk memperbaiki istri, keturunan, dan dirinya sendiri.
Penjelasan Ulama
Ibnu Katsir berkata, “Mereka (hamba yang beriman) berdoa kepada Allah agar mendapatkan keturunan yang taat kepada Allah dan menyembah Allah semata tidak berbuat syirik kepada-Nya.”
Masya Allah, tafsiran yang sangat bagus. Hal yang orang beriman harap adalah mendapat keturunan yang rajin ibadah dan bertauhid kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, bukan keturunan yang berbuat syirik.
Ibnu ‘Abbas berkata, “Yaitu mereka (ibadurrahman) meminta agar mendapatkan keturunan yang gemar beramal ketaatan sehingga sejuklah mata mereka di dunia dan akhirat.”
Ikrimah berkata, “Yaitu mereka (orang yang beriman) tidaklah menginginkan keturunan yang memiliki paras cantik, akan tetapi yang mereka inginkan adalah keturunan yang taat.”
Al Hasan Al Bashri ditanya mengenai ayat tersebut. Beliau pun berkata, “Yang ingin dilihat Allah pada hamba Muslim dari istri, saudara, dan sahabat karibnya adalah mereka semua taat pada Allah. Wallahi, demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan pandangan mata seorang Muslim melebihi ketaatan pada Allah yang ia lihat pada anak, cucu, saudara, dan sahabat karibnya.”
Ibnu Juraij berkata mengenai ayat tersebut, “Hamba beriman meminta pada Allah agar keturunannya dapat beribadah dan memperbagus ibadahnya kepada Allah, tidak berbuat maksiat dan tindak kejahatan.”
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, “Orang beriman meminta kepada Allah agar istri-istrinya dan keturunannya mendapatkan hidayah Islam.”
Sedangkan ayat, “Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”:
Ibnu ‘Abbas, Al Hasan Al Bashri, Qotada, As-Sudi, Ar-Robi’ bin Anas menafsirkan ayat tersebut, “Ya Allah, jadikanlah kami sebagai imam yang dapat menunjuki dalam kebaikan.”
Ada pula ulama yang mengatakan bahwa maksudnya adalah ia meminta pada Allah agar ia sendiri mendapatkan petunjuk dan sebagai pengajak kepada kebaikan. Hamba Allah yang mewariskan kebaikan pada keturunannya, inilah yang dipuji dalam hadis:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang salih.” (HR Muslim nomor 1631)
Orangtua yang menunjuki anak dan keturunannya dalam kebaikan, ia termasuk dalam hadis tersebut. Allahu a’lam bisshawab.
Sumber: okezone.com
Discussion about this post