PILARJAMBI.COM | JAMBI – Terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi optimis dapat menekan angka stunting hingga 12,74% pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Perwakilan BKKBN Jambi, Munawar Ibrahim, mengatakan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting Provinsi Jambi sebesar 22,4 persen, namun dengan melakukan upaya penanganan pihaknya menargetkan ada penekanan angka pada tahun 2024.
“Provinsi Jambi ditargetkan dapat menurunkan angka stunting menjadi 12,74 persen pada tahun 2024,” kata Munawar Ibrahim, Kamis (14/07/2022).
Adapun upaya pencapaian target tersebut, kata dia, memerlukan kolaborasi kerja berbagai pihak untuk memastikan konvergensi antarprogram hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
“Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja atau hanya dari unsur pemerintah pusat saja. Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk pemerintah daerah, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan,” jelasnya.
Lebih lanjut, salah satu terobosan BKKBN dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia kata Munawar, yaitu melalui pendampingan keluarga. Pendampingan dilakukan berkesinambungan mulai dari calon pengantin, ibu hamil dan pasca-persalinan serta bayi hingga usia 2 tahun.
“Dengan pendampingan pada keluarga, diharapkan semua faktor risiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya meminimalisir faktor risiko tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan balita dan anak-anak merupakan bagian dari upaya Bangsa Indonesia mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045. Sehingga modal dasarnya yaitu anak-anak bangsa harus terbebas dari stunting, karena bila itu terjadi akan berimbas pada perkembangan kognitif dan kesehatannya.
Secara khusus BKKBN Provinsi Jambi menggelar diskusi panel kasus stunting sebagai salah upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Provinsi Jambi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut puluhan peserta dari kabupaten/kota yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota, kepala OPD KB, mitra kerja BKKBN lintas sektor dan organisasi profesi dan tim pakar dari Perwakilan Tim Audit kasus stunting kabupaten/kota.
Ia juga berharap diskusi panel kasus stunting ini dapat menghasilkan ide-ide yang diimplementasikan dengan program dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Jambi. (peha)
Discussion about this post