PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat dalam pencegahan dan penurunan angka stunting yakni dengan menyediakan alat antropometri Set atau alat pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanjab Barat, H. Zaharuddin mengatakan bahwa sejumlah upaya yang dilakukan Pemkab Tanjab Barat dalam penurunan angka stunting selain berkolaborasi dengan semua sektor pemerintahan juga melatih Kader posyandu, kemudian lanjutnya, posyandu dibekali alat antropometri agar lebih akurat dalam penanganan stunting.
“Kita memiliki 150 alat Antropometri Set untuk pengukuran stunting yang sebelumnya kita anggarkan di anggaran APBD Perubahan 2022, Alhamdulillah kini kita mendapat bantuan alat lagi di pihak PetroChina sebanyak 14 paket.” Ujarnya. Rabu, (15/02/2023).
Zaharuddin menyebut saat dilapangan sering terjadi kesalahan dalam pengukuran sehingga hasilnya tidak akurat dan banyak anak yang masuk dalam kategori stunting. Melalui alat Atropometri tersebut kata dia, diharapkan kader-kader yang ada diposyandu dapat mempergunakan nya dengan sebaik mungkin.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi kesalahan dalam pengukuran anak stunting melalui alat Antropometri ini, karena kalau secara manual anak itu bisa saja meronta sehingga ngukurnya salah terjadilah stunting tinggi atau human error.” Sebutnya.
Kadinkes memaparkan bahwa pada tahun 2019 berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemkab Tanjab Barat ditetapkan menjadi lokasi lokasi fokus penurunan stunting sebagai optimalisasi pelaksanaan pencegahan stunting.
“Masalah stunting menjadi fokus kita disemua sektor untuk dapat dicegah, prevalensi stunting berdasarkan survey SSGI tingkat Kabupaten Tanjab Barat sejak tahun 2022 mengalami penurunan yang signifikan yakni 9,9 persen turun dari 19,8 ditahun sebelumnya. Artinya kita sudah melebihi target nasional.” Pungkasnya. (Mam)
Discussion about this post