KABUPATEN Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) merupakan Daerah agraris dengan sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian. Tak hanya itu, Kabupaten yang terletak di pesisir pantai bagian timur Provinsi Jambi ini memiliki kekayaan laut yang melimpah, sehingga dunia perikanan menjadi pilihan masyarakat untuk dijadikan sandaran demi hidup dan kehidupannya.
Namun, Tanjab Barat sebagai Daerah agraris dan maritim tak serta merta membuat para petani dan nelayan hidup sejahtera. Sebaliknya, banyak petani dan nelayan hidup di garis kemiskinan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjab Barat menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi (naik-turun) jumlah Penduduk Miskin, akan tetapi tidak bisa dihindari data dan angka mencatat bahwa Tanjab Barat juara 2 dari bawah dalam urusan mengentaskan kemiskinan, dengan memiliki penduduk miskin sebesar 9.54% (Per Maret 2024).
Melihat nyatanya kondisi yang timpang antara kekayaan alam dan kesejahteraan masyarakat itu, maka sudah seharusnya momentum Pilkada Serentak Tahun 2024 dijadikan masa refleksi bagi semua pihak, khususnya bagi Calon Kepala Daerah (Cakada) agar sadar “apa yang harus diperjuangkannya” bila mendapat mandat rakyat usai bertarung pada 27 November nanti.
Teruntuk Cakada Kabupaten Tanjab Barat yaitu Uas-Katamso Nomor Urut 1, Cici-Muklis Nomor Urut 2 dan Hairan-Amin nomor urut 3. Selaku pemuda, saya ingin mengingatkan bahwa data BPS menunjukkan, dari 134 Desa/Kelurahan dan 592 TPS terdapat Pemilih yang berjumlah 236.997, terdiri dari “Gen Z (62.201), Milenial (83.728), Gen X (65.016), Baby Boobmers (23.772), dan Pra Baby Boobmers (2.280)”.
Data tersebut di atas menunjukkan bahwa Generasi Z, Milenial dan Generasi X menjadi pemilih terbanyak di Kabupaten Tanjab Barat, sehingga suara “Pemuda” termasuk salah satu penentu kemenangan Cakada pada 27 November nanti.
Oleh karena itu, arah Visi-Misi anda Para Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat haruslah memikirkan sektor yang sedang digandrungi oleh pemuda yang didukung oleh keberlimpahan sumber daya alam daerah, baik pada sektor pertanian maupun perikanan.
Beberapa hal yang mungkin bisa Para Paslon lakukan bila mendapat legitimasi rakyat nantinya. Saya mengusulkan adanya: Penguatan petani milenial dan digitalisasi yang diperlukan untuk mengubah pertanian tradisional menjadi modern agar lebih efisien, dapat memanfaatkan peluang dan mampu berkompetisi, serta memberi pendapatan yang menarik.
Tak hanya itu, tantangan petani milenial adalah penggunaan teknologi informasi berbasis internet. Oleh karena itu, pentingnya penerapan Internet of Things (IoT), robot construction, artificial intelligence dan otomatisasi mekanisasi pertanian.
Usulan tersebut senada dengan fikiran Kementerian Pertanian yang berupaya mengajak 9,9 juta milenial untuk menjadi petani, dan menargetkan pada 2024 akan ada 2,5 juta petani milenial. Saat ini, data menunjukkan setidaknya sudah ada sekitar 221 ribu milenial yang berupaya menjadi petani.
Kemudian, terkait dengan kondisi masyarakat pesisir yang memiliki peluang signifikan terhadap keeksistensian dan keberlanjutan sumber daya alam khususnya kehidupan bahari laut. Hal tersebut dapat ditumbuh-kembangkan dengan memberikan edukasi luas kepada masyarakat khususnya generasi muda milenial. Generasi muda milenial merupakan agen yang sangat berpeluang untuk menstimulasi dan merekognisi pengalaman old negeration to new generation.
Edukasi kemaritiman dapat dilakukan dengan berbagai upaya dan usaha, antara lain: 1) Transporamasi Pendidikan Maritim dalam Keluarga, 2) Pengembangan Nilai-Nilai Kemaritiman, 3) Pendidikan Kemaritiman bagi Generasi Milenial, 4) Daya Usaha Masyarakat Pesisir Membangun Dimensi Maritim.
Harapan saya, dengan memahami dan mengerti arti potensi dan pemberdayaan ini diharapkan akan terciptanya kesadaran mandiri dalam mengolah kekayaan hasil pertanian dan sumber daya laut atau bahari yang pasif menjadi aktif, sehingga kehadiran generasi muda milenial akan membawa dampak besar bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat Tanjab Barat.
Oleh : Muhammad Aqmal Zulfi Darman (Kabid Pertanian dan Kemaritiman Badko HMI Jambi)
Discussion about this post