PILARJAMBI.COM | Kota Jambi – Syafril Nursal memuji Sesraria Yuvanda, juniornya di SMP Negeri 7 Kota Jambi yang juga sekaligus Sekjen Ikatan Alumni SMP Negeri 7 Kota Jambi, yang sudah berhasil memaparkan disertasinya dalam sidang ujian terbuka promosi doktor bidang ekonomi dihadapan tim promotor dan penguji pada Rabu (21/10/2020).
Menurut mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini, judul disertasi ‘strategi pengembangan industri kecil menengah pangan unggulan di Provinsi Jambi’ itu sejalan dengan pokok pikiran, ide dan gagasannya.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni SMP Negeri 7 Kota Jambi, Syafril mengatakan, sudah kewajibannya untuk memberikan support kepada sahabat sejawatnya tersebut. Syafril mengatakan sangat tertarik dengan judul disertasi yang diangkat oleh Sesraria, yang juga dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Jambi.
“Saya juga tertarik dengan disertasi yang disampaikan tadi. Yang terkait dengan bagaimana kita mengembangkan industri kecil menengah pangan unggulan di Provinsi Jambi. Jadi itulah yang membuat saya tertarik datang kesini. Selain mensuport, (juga) melihat kajian yang disampaikan oleh doktor Sesraria sangat berkaitan dengan kepentingan dimana kita membangun ekonomi masyarakat disaat sistuasi corona ini. Dimana ekonomi masyarakat itu sangat rentan, maka tumpuannya itu pada UMKM,” kata Syafril usai menghadiri sidang ujian terbuka promosi doktor dikampus UNJA, Telanaipura, Kota Jambi.
Syafril mengatakan, apa yang dipaparkan dan menjadi kajian oleh Sesraria cukup menarik untuk masyarakat, khususya para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan Industri Kecil menengah pangan unggulan di Provinsi Jambi.
“Kajian oleh doktor Sesraria ini tentang pengembangan industri kecil menengah pangan unggulan di Provinsi Jambi. Apa yang diuraikan tadi kita pahami, sangat menarik. Solnya banyak produk-produk unggulan bisa dipromosikan menjadi bisnis unggulan di level UMKM,” ujarnya.
Syafril mengatakan, Pemerintah Kabupaten, Kota dan Provinsi Jambi perlu merespon cepat dari hasil penilitian ini dan dari akademisi maupun perguruan tinggi di Provinsi Jambi lainnya.
“Saya kira pemerintah harus merespon. Inikan sebuah hasil penilitian. Apabila bisa dikelola sengan baik, pemerintah mengambil hasil penilitiannya ini, kemudian tentu dengan kajian-kajiannya sehinga bisa diimplementasikan dalam rangka mengembangkan ekonomi rakyat,” ucapnya.
Syafril Nursal Berikan Tanggapan Dihadapan Guru Besar
Dunia pendidikan sudah tak asing bagi Syafril Nursal, apalagi semasa di Kepolisian ia sudah malang melintang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih para perwira Polisi di Lembdiklat. Bahkan ia pernah menjabat dan dipercaya memimpin sebagai Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri.
Maka tak heran, Syafril sangat piawai dan cerdas saat diberikan kesempatan dan kehormatan memberikan tanggapan dan saran dalam ujian terbuka promosi doktor bidang ekonomi Sesraria, dihadapan para guru besar Universitas Jambi yang menjadi tim promotor dan penguji.
“Kita pahami pengembangan industri menengah kecil pada saat (keadaan seperti) ini sangat penting sekali dalam mengatasi ekonomi masyarakat menengah kebawah. Saya kira judul yang disampaikan itu sangat tepat sekali. Tentu ini harus direspon oleh pemerintah daerah. Saya pikir pada saatnya nanti, kampus dan pemerintah daerah itu harus bekerjasama sehingga hasil penelitian yang dilakukan oleh kampus itu diimplementasikan didalam penyelenggaraan pemerintahan dalam memberikan dukungan pengembangan provinsi Jambi. Saya kira sangat penting,” ujarnya.
“Soal isi (disertasi) saya pikir profesor sudah sangat paham. Kita pikir harus dilanjutkan dengan penilitian-penilitian lanjutannya untuk memberikan kejelasan yang lebih rinci lagi tentang bagaimana kita bisa lebih mengimplementasikan itu,” tambahnya.
Selain itu, Syafril menitipkan pesan kepada Doktor Sesraria, bahwa didalam bisnis ada tiga hal yang sangat penting untuk diperhatikan, yakni segitiga bisnis yang sudah klasik, yang terdiri dari modal, produk dan marketnya. Terkadang, kata dia, sering orang terpaku untuk memulai bisnis hanya pada modalnya saja. Maka tak heran timbul keraguan dan sulit untuk memulai berbisnis.
“Padahal ada faktor yang penting yaitu produk dan market. Soal modal orang akan banyak ikut karena ada bank. Pertanyaannya apakah ada produk dan marketnya. Maka tadi sangat penting beberapa profesor membahas soal market. Itu penting. Apabila marketnya tersedia dengan cukup produksi akan mengikuti. Begitu juga dengan modal. Jadi jangan terlalu sentris berfikir tentang modal. Modal itu banyak, orang akan ikut dalam bisnis seseorang itu kalau produksi dan marketnya tersedia. Semua orang mau ikut. Kalau kita berfikir dari modal, kita sulit untuk berbisnis. Makanya barangkali mindset berusaha dan beebisnis itu juga harus mulai merubahnya. Terima kasih. Saya kira itu komentarnya,” ucapnya.
Discussion about this post