PILARJAMBI.COM I JAMBI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melihat terjadi pergeseran puncak panen padi pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Hal ini berdasarkan hasil Kerangka Survei Area (KSA), bahwa puncak panen padi pada tahun 2020 terjadi bulan Juli, sementara itu puncak panen pada tahun 2019 terjadi pada bulan Maret.
Sehingga, realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 66.404 hektar, atau mengalami peningkatan sekitar 3.812 hektar (6,09 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 62.591 hektar. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 19.830 hektar.
“Total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 86.233 hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 16.697 hektar (24 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 69.536 hektar. Luas panen tertinggi pada 2020 terjadi pada Juli, yaitu sebesar 10.840,” kata Wahyudin, Kepala BPS Provinsi Jambi, Selasa (3/11/2020).
Wahyudin menyebutkan produksi padi di Provinsi Jambi sepanjang Januari hingga September 2020 diperkirakan sekitar 298.080 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami peningkatan sekitar 15.920 ton (5,64 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 282.161 ton GKG.
Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 76.296 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2020 diperkirakan mencapai 374.376 ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 64.444 ton (20,79 persen) dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 309.933 ton GKG.
“Produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 48.616 ton sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 16.619 ton,” sebutnya.
Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret.
Sedangkan, Tiga kabupaten/kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Kota Sungai Penuh. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kota Jambi.
Ia menambahkan jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga September 2020 setara dengan 171.543 ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 9.162 ton (5,64 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 162.382 ton.
“Potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 43.908 ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2020 diperkirakan mencapai 215.451 ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 37.087 ton (20,79 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2019 yang sebesar 178.364 ton,”ucapnya. (*/Cuy)
Discussion about this post