PILARJAMBI.COM | SUNGAIPENUH – Masyarakat Datuk Singarapi Dusun Empih mendesak Pemerintah Kota Sungaipenuh untuk memfungsikan ratusan hektar sawah yang terlantar di Cangking milik masyarakat Tiga Dusun (Sungaipenuh-Dusun Baru-Pondoktingggi) menjadi lahan produktif. Saat ini sawah milik tiga dusun tersebut terlantar, karena terendam air.
“Ratusan mungkin ribuan hektar sawah masyarakat dibiarkan terlantar. Tidak ada upaya Pemkot untuk memproduktifkannya,” kata Devanand Munir Tokoh Masyarakat Datuk Singarapi saat Orasi Kampanye Paslon 01 di Dusun Empih (9/10/2020)
Dikatakan, dua periode kepimpinan AJB belum mampu memproduktifkan persawahan di Cangking, malah dibiarkan terlantar. Padahal jika digarap serius, baik itu dalam bentuk persawahan, kolam ikan raksasa maupun destinasi wisata, maka perekonomian masyarakat akan terdongkrak.
Saat ini, kawasan Cangking sebagai tumpuan mereka mengadu nasib, dibiarkan merana. Makanya, masyarakat berharap jika Paslon 01 dipercayakan menjadi Walikota dan Wakil Walikota, berharap besar lahan tidur ini produktif.
Dia juga minta, paslon 01 jika terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Sungaipenuh untuk merangkul semua elemen masyarakat. Apakah itu pendukung paslon 01 mapun 02, jika mereka berpotensi dan mampu diberi tempat untuk ikut membangun Kota Sungaipenuh.
Sementara itu, Cawako Nomor Urut Satu, Ahmadi Zubir merespons desakan masyarakat Datuk Singarapi khusus Depati Nan Bertujuh untuk memproduktifkan ratusan hektar sawah terlantar di Cangking. Jika dipercayakan masyarakat, maka perekonomian yang duluan kita dongkrak. Khususnya, area pertanian di Cangking milik masyarakat Tiga Dusun.
“Jika memungkinkan jadi area pertanian, kita teruskan untuk meningkat produksi padi. Jika tidak, kita bangun kawasan ekonomi lainnya, seperti danau buatan yang diisi dengan ikan sehingga bisa memproduksikan ikan dalam jumlah ebsar juga bisa jadi destinasi wisata,” kata Ahmadi didampingi Cawawako Alvia Santoni.
Menariknya kampanye di Dusun Empih dihadiri Tokoh Muda yang sukses diperantauan Defitra Eka Jaya (DEJ). Menurut DEJ dia baru kali pertama ketemu dan tatap muka langsung dengan Ahmadi di Dusun Empih.
“Dusun Empih jadi saksi, bahwa kami sekeluarga mendukung beliau. Saya juga minta kepada masyarakat yang sempat mendukung saya sebelumnya, untuk menjatuhkan pilihan pada Ahmadi-Antos. Karena kita menginginkan perubahan,” kata DEJ yang disambut yel-yel massa.
Kenapa AZAS kata DEJ. Kedua putra terbaik inilah yang kita tuntut bisa membawa perubahan. Jika kedepan AZAS tidak membawa perubahan, kita lawan.
“Bagi kita yang memimpin yang bisa membawa kota ini kea rah yang lebih maju. Jadikanlah Sungaipenuh ini sebuah Kota yang benar-benar Kota, bukan desa. Supaya kita sejajar dengan daerah lain, sedapat mungkin lebih maju,” kata DEJ.
Kampanye di Dusun Empih lebih unik. Paslon 01 disambut dengan sike, kemudian diiringi pula dengan Tale. Menariknya lagi, Ahmadi-Antos juga menyaksikan tradisi Ambung Gilo. Bahkan, Ahmadi, Antos dan DEJ berkesempat ikut dalam tadisi mengasuh ambung tersebut. Blusukan dilanjutkan ke Dusun Bernik, Sumur Anyir dan berakhir di Koto Pinang.
Di perbatasan Sungai Bungkal-Hamparan Rawang AZAS dan simpatisian ikut lebur dalam hiburan Rantak Kudo. Kondisi ini sempat memacetkan jalan Husni Thamrin.(dev)
Discussion about this post