PILARJAMBI.COM | JAMBI – Dalam memperingati Hari Air Sedunia 2022, Mapala Gitasada Universitas Batanghari melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, yakni diskusi publik, Long March, orasi lingkungan, pembersih sampah di pinggiran sungai hingga membentang spanduk di jembatan Gentala Arasy, Sabtu (26/03/22).
Dengan mengangkatkan tagline “Sungai Bukan Tempat Sampah “, kegiatan ini diikuti oleh anggota mapala yang ada di Provinsi Jambi. Begitu juga mapala Pamsaka Tanjungjabung Barat.
Seperti yang di katakan Ketua Pamsaka, Ryono bahwa dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Mapala Gitasada.
Menurutnya, isu lingkungan yang diangkat sangat menarik. Sebab, persoalan sungai dan sampah merupakan persoalan bersama yang mana jika dibiarkan akan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
“Masalah sampah di sungai ini selain kuranya kesadaran dari masyarakat, ini juga kurang perhatian dan ketegasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di pinggiran sungai Batanghari atau anak-anak sungai yang ada di Jambi ini,” ujar Ryono.
Mengenai sampah, Ryono mengungkapkan bahwa di Kuala Tungkal telah mulai mengelola sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis. Sebagai salahsatu anggota Asosiasi Pelapak Pemulung Republik Indonesia (APPRI), Ia bersama teman-temannya mengelola sampah menjadi kramik, asbak, batu bata, dan lainnya.
“Awalnya kita melihat lingkungan di Tanjab Barat banyak sampah khususnya di Kualatungkal. Melihat kondisi itu, persoalan ini harus benar-benar ditanggulangi,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, sampah di Kualatungkal per harinya mencapai 243 Ton. Namun yang hanya terbuang hanya 43 Ton per harinya.
“Artinya TPS dan bank sampah harus didirikan. Selain itu bagaimana sebaiknya menjadikan sampah ini menjadi kerajinan yang memiliki daya guna dengan konsep 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan Ekonomi Sekule,” sebutnya.
Diketahui, APPRI kini masih dalam proses pengembangan aplikasi untuk pengelolaan sampah di Kuala Tungkal guna transaksi sampah bagi masyarakat dengan Asosiasinya sehingga masyarakat dapat penghasilan tambahan seperti kredit emas atau sembako dengan mengantarkan sampah yang sudah di pilih pilah sesuai dengan kretaria. (Alra)
Discussion about this post