PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Tujuh Kecamatan dan 24 Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang masuk dalam wilayah kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri.
Ia menyebutkan bahwa tujuh Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kuala Betara, Betara, Bram Itam, Senyerang, Pengabuan, Tebing Tinggi dan Batang Asam. Terhadap upaya ini, pihaknya telah membentuk Satgas Penanggulangan Bencana yang bertujuan untuk saling berkoordinasi.
“Untuk Satgas kita sudah bentuk dan ini tidak hanya pemerintah Kabupaten tetapi juga TNI, Polri, Manggala Agni, Perusahaan juga kita libatkan serta masyarakat,” katanya. Jumat (26/02/2021).
Sementara itu, dikatakan olehnya bahwa terhadap kerawanan tersebut pihaknya sudah menyiapkan embung dan juga sumur bor. Ketersediaan beberapa embung dan sumur bor ini diharapkan dapat menjadi sumber air untuk dilakukannya pemadaman api jika terjadi kebakaran lahan.
“Kita sudah menyiapkan embung dan sumur bor sebagai sumber daya air kita. Jadi sewaktu-waktu kalo ada kebakaran, titik embung dan sumur bor ini yang bisa menjadi sumber air,” katanya
Lebih lanjut disampaikannya bahwa embung dan sumur bor ini berada di sejumlah tempat yang rawan dan juga di siapkan di sejumlah perbatasan. Untuk embung, setidaknya ada tiga titik di Kecamatan Betara, kemudian ada tiga titik di Kecamatan Merlung semua dijaga oleh Masyarakat Peduli Api (MPA) diwilayah masing-masing.
“Kemudian ada satu itu di Bram Itam, di Renah Mendaluh ada satu, tungkal ulu, tebing dan tungkal ilir ada satu dan ada enam titik embung yang kita siapkan di Kecamatan Batang Asam,” rincinya.
“Sumur bor kita ada 13 titik di Kecamatan Betara itu ada di Desa Muntialo yang di jaga atau stanby dari masyarakat peduli api sebanyak 15 orang, kemudian ada di Desa Sungai Terap sebanyak 10 titik di jaga MPA 15 orang dan ada di Mendala Jaya 2 titik yang dijaga 10 MPA,” tambahnya. (Mam)
Discussion about this post