PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Langka rasanya jika tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah lebat serta menjadi sumber penghasilan utama di kabupaten Tanjung Jabung Barat, sebab diketahui daerah pesisir terkhusus Kualatungkal yang mayoritas petani padi, sawit, kelapa dan pinang.
Tidak halnya dengan Malwinsyah atau Iwin sapaan akrabnya, yang merupakan warga Jalan Parit 9, RT 15 Dusun Makmur, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir. Sudah 20 tahun Ia menekuni hoby dan menjadikan pencarian pokok dengan menanam anggur di laman depan rumahnya.
Tepatnya dari tahun 2001 lalu, semua jenis anggur dan cara menanam buah anggur coba di lakoni Iwin. Kegagalan demi kegagalan terus Ia rasakan selama 20 tahun itu, soal uang bahkan di sebutkannya sudah puluhan juta Ia keluarkan untuk mencoba menumbuhkan buah anggur dengan kualitas yang bagus.
“Tahun ini sudah masuk ke 20 tahun kita berupaya bagaimana ini anggur bisa tumbuh dan berbuah manis. Jadi banyak tantangan sebetulnya kalo kita bicara dari awal terkait dengan kondisi saat ini yang bisa di katakan berhasil,”ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa selain soal hobi bertanam, sebetulnya Ia membaca peluang bahwa karena tidak lazimnya buah anggur tumbuh di tungkal. Atas peluang yang ada ini, Ia mencoba berusaha untuk terus berupaya dan sambil belajar untuk bagaimana tanaman buah anggur ini bisa tumbuh di tanah Kuala Tungkal.
Dikatakan oleh Iwin, bahwa ternyata dalam proses penanaman buah anggur di tungkal, Ia menggunakan media tanam dari bekas bakaran tanah yang kemudian di campur dengan sekam padi dan pupuk kompos organik.
“Jadi media tanam yang kita pakai itu pupuk kompos. Kemudian dengan pemeliharaan, jadi kita lakukan penyiraman secara rutin,”terangnya
Katanya, yang terpenting dari menanam buah anggur ini adalah rajin merawat dan melakukan penanaman pada lahan terbuka. Karena menurutnya karakteristik dari tanaman buah anggur ini semakin Ia mendapatkan cahaya matahari yang cukup banyak maka semakin bagus.
Selama 20 tahun dengan penelitiannya, katanya dari 36 jenis anggur yang Ia coba untuk tanam, ternyata hanya ada 11 varientas tanaman anggur yang bisa bertahan tumbuh dan berbuah di kondisi Tungkal. Dari 11 itupun katanya ada dua jenis yang memang paling cocok untuk di tanam di Tungkal.
“Jadi ada dua yang cukup bagus yaitu Jenis Jupiter dan Ninel,”tambahnya
Upaya dan kerja keras yang dilakukan selama ini ternyata membawa hasil yang memuaskan. Tidak hanya buah anggur yang menjadi incaran khususnya warga Kuala Tungkal. Bahkan bibit tanaman buah anggur ini juga kini diminati oleh masyarakat, bahkan Ia pernah mendapat pembeli yang datang langsung dari Malaysia.
“Ada juga dari luar tungkal, luar kabupaten, provinsi bahkan juga sempat ada yang beli dari malaysia. Kalo harga perbibit kita jual Rp350 ribu sudah sama pot dan media tanam nya,”ungkapnya
Sementara itu, hasil dari satu pohon buah anggur ini mencapai 40 kilo gram dalam satu kali panen. Untuk masa panen buah anggur itu dilakukan selama 135 hari. Soal penghasilan, kini Ia mulai meraup omzet dari penjualan buah anggur sebesar Rp1,5 juta.
“Karena ini kan kita masih di perkarangan, belum luas sekali. Nanti akan kita coba kembangkan lebih banyak lagi. Harga jenis ninel kita jual Rp 100ribu perkilo dan Jupiter Rp 115 ribu perkilonya,”tambahnya
Dalam konsep menjual bibit, dikatakan Iwin, dirinya tidak hanya sekedar menjual lalu selesai. Namun Ia menginginkan apa yang dibeli oleh masyarakat bisa tumbuh dan berkembang. Ia juga ingin mengedukasi kepada masyarakat bagaimana merawat hingga tumbuh dan berhasil.
“Ada metode yang akan kita ajarkan, artinya kita beri garansi lah. Kita akan kasih tau bagaimana pupuk yang bagus,bahkan juga kita sendiri yang bisa mengukur atau menginginkan mau berapa usia panen, mau berapa kilo dalam satu pohon,”ungkapnya
“Ada metodenya, dan ini hasil selama ini saya belajar dan belajar untuk bagaimana ini berhasil. Jadi silahkan masyarakat yang memang ingin beli dan belajar untuk mengembangkan buah anggur ke saya,”pungkasnya
Dari pengalaman yang cukup panjang dengan usaha dan tekanan mental yang selama ini Ia rasakan. Kondisi saat ini yang bisa Ia katakan berhasil dan di respon baik oleh masyarakat khususnya di Kuala Tungkal membuatnya merasa sedikit pengorbanan hidupnya membuahkan hasil.
“Soal rasa dan kualitas boleh bersaing dengan pasaran buah anggur impor dan Alhamdulillah, saat ini memang hanya tinggal pemasaran. Insha allah kalo di kasih rezeki akan kita coba kembangkan lebih luas lagi,”tutupnya.
Terpisah, Eko yang merupakan warga kota Jambi pada saat berkunjung ke tempat pembudidayaan anggur milik Malwinsyah. Ia merasa terkejut sewaktu mencicipi anggur berjenis ninel tersebut.
“Saya memang suka buah anggur, nah saat mencicip anggur jenis ninel ini terkejut dengan rasanya yang manis sekali dan juga segar, ada nilai plus karena langsung memetik dari perkebunannya.” Ucapnya. (Mam)
Discussion about this post