PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag launching program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), di Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Selasa, (29/06/2021).
Dalam kegiatan tersebut, turut di hadiri Wakil Bupati Tanjab Barat Hairan SH, Sekretaris daerah, Wakil ketua DPRD Tanjab Barat, Kepala BPPW Provinsi Jambi, Ir. Azna legawaty, MM, Anggota DPR RI, H. A. Bakri, HM. SE, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Kejari Tanjab Barat, dan Pengadilan Agama serta OPD.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jambi mengatakan sebagai informasi kepada Bupati program kotaku ini merupakan program pemberdayaan dari direktorat jenderal Cipta Karya kementerian PUPR dalam rangka untuk mencapai target RPJMN 2020-2024.
“Kebetulan kabupaten Tanjung Jabung barat ini mendapatkan satu lokasi di kampung nelayan ini kenapa hanya satu lokasi karena kita juga berkoordinasi dan berkonstitusi dengan pemerintahan kabupaten dalam rangka mendata bestland memberiknya sesuai dengan SK kumuh yang telah ditetapkan oleh Bupati,”ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI, H. A. Bakri, HM, SE, berharap dengan dijadikan nya Kelurahan Kampung Nelayah sebagai julukan KOTAKU, diupayakan kedepannya mendapatkan kegiatan ataupun program-program lain.
“Tadi saya sudah melihat beberapa kegiatan tahun ini diantaranya adalah pekerjaan pelebaran jalan dari Simpang tuan sampai ke pematang lumut sampai ke Kualatungkal. Kita usahakan dan doakan mudah-mudahan kondisi Covid 19 berkurang sehingga anggaran APBN bisa banyak masuk ke Tanjung Jabung barat. Pekerjaan KOTAKU ini harus melibatkan masyarakat selain menikmati jalan ini masyarakat juga menikmati dampak ekonomi,”harapnya.
Kemudian, Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pemerintah provinsi dan pusat yang telah merekomendasikan program-program pusat ke wilayah Tanjab Barat, terkhusus Kelurahan Kampung Nelayan.
“Kita meminta Kepala Bapenda kita untuk selalu menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebatas ground breaking saja. Tetapi juga sinergi bersama masyarakat supaya program-program ini diketahui oleh masyarakat setempat,”tutur Bupati.
“Harapan kita kedepan diaisi ekowisata untuk berkoordinasi dengan dinas perhubungan, agar kapal nelayan yang tidak digunakan itu dapat dimanfaatkan dan dimodifikasi menjadi pompong wisata, karena Tanjab Barat merupkan wilayah yang terienal dengan mangrovenya,”pungkas Bupati. (Mam)
Discussion about this post