PILARJAMBI.COM | SUNGAIPENUH — Nasib para pedagang korban kebakaran di Pasar Baru, kini memperihatinkan. Pembeli sepi, sehingga pendapatan juga menipis. Hingga pukul 12.00 WIB masih belum ada transaksi jual beli.
“Sampai jam 12 alun ado pacah talua do Pak…” kata Eli salah seorang pedagang pasca kebakaran Pasar Baru kepada Ahmadi Zubir yang melakuan blusukan di kawasan eks terminal.
Nasib pilu yang menimpa para pedagang korban kebakaran Pasar Hos Cokro Aminoto sudah berlangsung tiga tahun. Setelah barang dagangan mereka diluluhlantakkan hingga modal terkuras oleh si jago merah. Penderitaan berlanjut, setelah lokasi bisnis mereka pindah ke lokasi eks terminal Kota Sungai Penuh, nasib mereka kian terpuruk.
Lokasi bisnis yang baru sepi. Transaksi jual beli minim. “Disiko langang Pak, jua bali saketek. Bantulah kami Pak,” ujar salah seorang pedagang dengan menghiba dihadapaan Ahmadi Zubir.
Sedihnya lagi, perhatian Pemkot Sungai Penuh dinilai minim. Fasilitas seadanya, berlantai tanah beratap langit. Jika hujan, usai sudah. Dagangan mereka ikut kebasahan. Naib iba inilah yang membuat, Ahmadi muram. “Pedagang, khususnya Pedagang K5 jadi prioritas kami jika menang. Kita sediakan fasilitas yang layak dan manusiawi,” kata Ahmadi.
Demikian juga Cawawako Alvia Santoni dengan gaya milenialnya, disambut antusias para pedagang. Dengan nada yang sama, para pedagang menyampaikan keluhan.
“Tambah susah kini Pak. Jua bali saketek, kadang kosong bana. Baa kami ka iduik,” ujar pedagang.
Para pedagang eks kebakaran Cokro ada perubahan nasib. Kehadiran Ahmadi-Antos bisa membawa kecerahan. Minimal, lokasi bisnis mereka dipindahkan ke lokasi yang ramai dan memadai. Mereka juga berharap ada perhatian baik itu modal maupun pembinaan dari Pemerintah Kota.
“Kalau sekarang kami tabia se. Bak ayam indak bainduak,” ujar Paisal Koordinator Para Pedagang K5.
Antos menyikapi dengan bijak. Menurutnya majunya sebuah kota ditandai dengan membaiknya ekonomi. Karena Sungai Penuh merupakan kota jasa, maka Pasar yang menjadi pusat bisnis yang harus jadi perhatian.
“Kami akan membantu menyediakan tempat berbisnis yang layak dan manusiawi,” katanya.
Selasa Siang, (3/11/3020) Paslon 01 Ahmadi Zubir- Alvia Santoni menggelar kampanye blusukan di Desa Pasar Baru. Mereka mengawali dari eks lokasi terminal menjumpai para pedagang. Respons pedagang juga positif merindukan perubahan yang dinilai bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Jika ekonomi membaik, pasar jadi semarak dan ramai,” kata Uni Nen tersenyum penuh harap.(*/Die)
Discussion about this post