PILARJAMBI.COM, TANJAB BARAT – Masyarakat Desa Dusun Mudo, Kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjabbar, dihebohkan dengan kemunculan Harimau. Seorang warga mengaku melihat si ‘raja hutan’ tersebut di kebun plasma PT Citra Koperasindo Tani (CKT) Afdeling I pada rabu (6/5).
Kepala Desa (kades) Dusun Mudo, Anggi Saputra membenarkan Informasi tersebut. Ia mengaku terima laporan dari seorang warga.
“Saya dapat laporan itu dari warga saya di RT 09/03 Desa Dusun Mudo. Warga saya bilang dia melihat seekor harimau di kebun sawit sedang lewat,” ujar kades saat di konfirmasi sabtu (10/5).
Pak Kades menceritakan bahwa sebenarnya jejak kaki harimau tersebut telah terlihat sekitar dua minggu terakhir.
“Namun, memang masyarakat sekitar masih menerka-nerka, apakah jejak kaki adalah si Raja Hutan atau bukan.” katanya.
Sejak ditemukan jejak itu lanjut kades, warga sudah mulai merasa resah. Setelah ada warga yang melihat, mereka pun menyakini bahwa jejak kaki tersebut adalah jejak kaki harimau.
Kejadian menghebohkan terkait munculnya harimau di dusun mudo muara papalik bukanlah yang pertama kali terjadi. Di tahun 2018 pernah terjadi lepas nya harimau dari dalam sebuah mobil yang mengalami kecelakaan.
“Mobil itu kecelakaan, terjatuh di jalan kita. Setelah kejadian tersebut muncul lah seekor harimau. Ternyata mobil yang terjatuh tersebutlah yang membawa harimau di dalamnya,” Ungkap kades.
Tak ayal, kejadian ini membuat masyarakat resah, sehingga tidak berani untuk melakukan aktivitas di kebun.
“Itu warga yang berondol dan memanen buah sawit yang melihatnya. Jadi warga itu langsung berlari tidak sempat memfoto,” imbuhnya.
Terkait kejadian tersebut, pihak desa juga telah melaporkan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan pencarian harimau tersebut.
Namun, menurut kades hingga saat ini belum ada Tim BKSDA yang datang, untuk mengecek dari penemuan kemunculan harimau tersebut. Dirinya berharap agar Tim BKSDA segera turun mengecek keberadaan harimau tersebut. Hal ini lantaran memang membuat warga sekitar resah, dan takut untuk melakukan aktivitas ke kebun.
“Harapan kita BKSDA cepat turun melakukan penanganan. Setidaknya bisa memulihkan mental warga. Karena warga sudah was-was dengan keberadaan harimau itu,” tutupnya. (*).
Discussion about this post