PILARJAMBI.COM | JAMBI – Dalam pledoinya, Apif Firmansyah mengakui ihwal permintaan uang oleh anggota DPRD untuk pengesahan APBD Tahun 2017.
“Saya akui memang saya diminta Zumi Zola untuk menemui pimpinan DPRD Zoerman Manaf dan menyampaikan ada permintaan uang ketok palu untuk mengesahkan APBD Provinsi Jambi tahun 2017,”ujarnya.
Kepada Apif, Zoerman Manaf mengklaim praktik ini sudah menjadi tradisi, jauh sebelum Zumi Zola menjadi gubernur Jambi. Awalnya Zumi Zola menolak. Tapi, karena terus dipaksa, Zola lantas meminta Apif dan Kadis PU Dodi Irawan untuk mengurusnya.
“Setelah bertemu Dody Irawan kami bersepakat meminjam uang dari kontraktor/rekanan untuk memenuhi permintaan uang ketok palu,”ujarnya.
Dody Irawan lantas menyarankan untuk melibatkan Muhammad Imanudin, salah satu circle-nya. Tugasnya untuk menampung dana.
“Antara Dody irawan dan Imanudin terjalin hubungan historis yang cukup lama yaitu ayah Imanudin pernah menjadi atasan Dody irawan saat baru bertugas sebagai PNS,”kata Apif.
Uang suap pun terkumpul. Imanuddin menyarankan untuk melibatkan Kusnindar, salah seorang anggota DPRD Provinsi Jambi, untuk membantu distribusi.
“Secara teknis Kusnindar dan Imanudin yang mengetahui siapa saja yang menerima uang ketok palu tahun 2017. Pemberian uang ke DPRD ini tentu atas perintah Zumi Zola untuk memenuhi permintaan Anggota DPRD Provinsi Jambi,”tegasnya.(Bersambung).
Discussion about this post