PILARJAMBI.COM | JAKARTA – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) berlangsung di tengah lonjakan kasus Corona. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat berharap momentum tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perhatian, kepedulian, serta berbagai upaya dalam melindungi dan menyelamatkan anak dari ancaman COVID-19. Apalagi menurutnya anak-anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan.
“Anak-anak termasuk kelompok rentan yang harus dilindungi dari ancaman wabah virus korona,” kata Lestari dalam keterangannya, Sabtu (24/7/2021).
Legislator Partai NasDem itu mendorong agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menjamin pemenuhan hak anak, terutama hak untuk hidup sehat. Tidak hanya orang tua, melainkan pemerintah pusat hingga daerah diharapkan turut terlibat.
“Semua kebijakan dan langkah yang diambil hendaknya tertuju pada kepentingan terbaik anak-anak, terutama keselamatan mereka di masa pandemi,” ujarnya.
Menurut wanita yang akrab disapa Rerie ini, salah satu persoalan yang sedang dihadapi anak-anak Indonesia, yakni mereka belum bisa leluasa bermain dan belajar tatap muka di sekolah. Hal ini karena pandemi yang sudah melanda selama 1,5 tahun membuat pembelajaran harus dilakukan secara online dari rumah.
“Itu merupakan kebiasaan baru yang mau tidak mau, siap tidak siap harus dihadapi bersama demi kebaikan dan keselamatan anak-anak dari penularan virus korona,” katanya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini menilai kendala yang dihadapi anak selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus dapat diatasi sehingga tidak menghambat semangat dan kreativitas anak. “Tentu tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dilakukan bila ada kerja sama dan kolaborasi yang baik dari semua pihak,” tuturnya.
Lebih lanjut Rerie menjelaskan semula Kemendikbudristek berencana membuka pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Juli 2021. Namun, rencana tersebut urung ditunda mengingat adanya lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air. “Kita mendukung keputusan pemerintah menunda pemberlakuan PTM, karena keselamatan dan kenyamanan anak-anak merupakan yang utama,” katanya.
Menurut Rerie peringatan Hari Anak 2021 yang mengangkat tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju relevan dan merefleksikan kondisi yang sedang dihadapi saat ini. “Anak adalah masa depan bangsa. Mereka harus dilindungi dan diselamatkan dari ancaman pandemi, demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ungkap Rerie.
Ia berharap proses vaksinasi terhadap anak berusia 12-17 tahun yang mulai dilakukan sejak 1 Juli 2021 dengan menyasar sebanyak 32,6 juta anak dapat berjalan lancar. “Anak termasuk kelompok rentan yang harus mendapatkan prioritas dalam proses vaksinasi,” ucap Rerie.
Selain itu, Rerie juga mengingatkan tentang pentingnya perlindungan dan pendampingan terhadap anak agar tidak mudah terpapar pengaruh buruk seperti hoaks tentang COVID yang bisa merusak pemikiran mereka. “Kita prihatin dengan hoaks yang sengaja disebarkan untuk merusak kebersamaan kita dalam melawan COVID-19. Sangat mungkin hoaks semacam itu juga dibaca oleh anak-anak. Karena itu, bimbingan dari orang tua dan guru mutlak diperlukan,” pungkasnya.
Sumber: detik.com
Discussion about this post