PILARJAMBI.COM | JAMBI– Gubernur Jambi Al Haris mengungkapkan alasan, kenapa dirinya dianggap tidak pernah tegas dalam menyikapi masalah angkutan batu bara yang banyak menimbulkan masalah.
Klaim Al Haris, ada 56.000 masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari aktifitas angkutan batu bara yang ada di Provinsi Jambi.
“56.000 masyarakat itu angka yang besar, dari mulai mulut tambang, hauling sampai dengan pedagang kecil di pinggir jalan yang dilewati angkutan batu bara,” katanya kepada Wartawan Kamis, 13 April 2023 kemarin.
Mantan Bupati Merangin dua periode ini, kemudian membantah bahwa jika ada pihak yang mengatakan dirinya tidak tegas dalam persoalan angkutan batu bara.
“Bukan tidak tegas, tapi seorang Gubernur itu harus berfikir secara arif dan bijaksana, semua kepentingan masyarakat harus kita akomodir dengan baik,” tambahnya.
Jika aktifitas angkutan batu bara dihentikan total kata Haris, maka dampak yang diberikan akan sangat luar biasa. Untuk itu, Al Haris ingin memposisikan diri sebagai penengah masalah ini.
“Semua tidak ada yang tersakiti di sini, namun ada kelompok yang tidak mau terima itu misalnya dan dibilang Gubernur tidak bisa bekerja,” bebernya.
Kata Haris, semua daerah penghasil tambang di Indonesia juga melalui proses seperti Jambi sebelum sukses memiliki jalan khusus sendiri.
“Sumatera Selatan, Kalimantan semuanya sudah pernah melewati fase-fase seperti di Jambi ini, oleh karena itu mau tidak mau, suka tidak suka fase ini mesti kita lalui,” pungkasnya. *
Discussion about this post