PILARJAMBI.COM | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Michael Bloomberg di New York, Amerika Serikat. Michael Bloomberg merupakan bos media terkaya di dunia.
Michael Bloomberg merupakan pendiri perusahaan finansial dan media Bloomberg LP.
Menurut catatan Forbes, Michael Bloomberg menduduki peringkat 10 orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD59 miliar atau setara Rp843,7 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Pertemuan Sri Mulyani dengan Michael Bloomberg dilakukan di kantor pusat Bloomberg di New York, Amerika Serikat, Senin 11 Oktober 2021 waktu setempat.
Lalu apa yang dibahas?
Sri Mulyani dan Michael Bloomberg bertemu untuk membahas tentang tantangan perubahan iklim dan persiapan pertemuan COP26 di Glasgow. Di sudut ruang, mereka berdiskusi mengenai bagaimana menangani perubahan iklim dengan meningkatkan pendanaan.
“Tantangan climate change dan persiapan pertemuan COP26 di Glasgow. Bagaimana upaya dunia menangani ancaman perubahan iklim terutama dari segi pendanaan, dan kerjasama public private serta filantropis dalam pendanaan untuk dapat ditingkatkan,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagramnya dikutip Selasa (12/10/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia telah menciptakan platform blended finance SDG Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur dimana Bloomberg Filantropis juga ikut kontribusi dalam penanaman Mangrove. SDG Indonesia one adalah wadah kerjasama pendanaan baik pendanaan ekuitas maupun pinjaman dan hibah serta penurunan resiko (de-risking) bagi program SDG dan climate change proyek.
“Kami juga berdiskusi mengenai masalah kesehatan. Bagaimana penyesuaian kerja di Amerika Serikat dengan adanya Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, sebagian orang kembali bekerja di kantor, namun ada yang tetap ingin bekerja dari rumah. Wajib memakai masker dan harus vaksin atau tidak? Menurut Sri Mulyani adalah pilihan dan debat seperti ini menjadi isu utama di Amerika Serikat baik di pemerintah, dunia usaha, dan di sekolah/kampus.
“Semua negara terus menyesuaikan kebiasaan akibat Pandemi. Semua negara masih bergulat mengatasi pandemi dan mengatasi dampak ekonomi sosial dan keuangan yang sangat besar,” katanya.
Terakhir, Sri Mulyani berpesan bahwa Indonesia juga terus menangani dan mengendalikan Covid-19, mengembalikan secara bertahan aktivitas sosial ekonomi dan terus mendorong reformasi agar kita pulih cepat dan lebih kuat dengan produktivitas dan kinerja ekonomi yang makin tinggi.
Sumber: okezone.com
Discussion about this post