PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Webinar Literasi Digital seri 15 Tanjungjabung (Tanjab) Barat kali ini berbeda. Dengan mengangkat tajuk “Tantangan Proses Transformasi Digital Bagi Kemajuan Perekonomian Indonesia” ini, Kepala Bappeda Tanjab Barat dan Wakil Pimpinan BNI Kuala Tungkal hadir mengisi materi, Kamis (16/09/21).
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang menyasar target segmen generasi milenial, mahasiswa, orangtua, dan tenaga pendidik ini hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni:
- Dr. Muhtadi, M.Si (Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
- Rachmat Aditiya (CEO di Arkana Solusi Digital)
- Ir. H.Firdaus Khatab, MM (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tanjab Barat)
- Bambang Suyanto, SE., MM. (Wakil Pemimpin Bank BNI Cabang Kualatungkal) Dini Valdiani, dosen yang juga Pengusaha @kasihbahhairtonic bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada kesempatan ini, Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat yang juga hadir menyampaikan Pertumbuhan penduduk dan perkembangan data digital secara bersamaan mengindikasi bahwa penduduk indonesia telah bergeser ke arah urban digital. Tantangan di ruang digital semakin besar. Konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat.
“Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik dan menyejukkan. Program nasional literasi digital yang telah diluncurkan Bapak Presiden RI merupakan solusi yang tepat untuk diterapkan secara masif oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” kata Anwar Sadat.
Pada Sesi pertama, Dr. Muhtadi, M.Si menjelaskan tentang Etika dan Nilai dalam Ruang Digital. Menurutnya nilai-nilai pancasila harus dibawa ke ranah digital.
“Dalam bentuk berakhlak mulia, jujur, baik, dan sopan saat berinteraksi. Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain, dengan penuh respect, toleransi, dan empati, serta tidak provokatif dan menyebarkan hoaks,” katanya.
Pembicara kedua, Rachmat Aditiya memaparkan materi mengenai Keamanan Digital. Dijelaskannya upaya yang dilakukan untuk mengamankan data diantaranya, pentingnya sistem operasi yang asli dan aplikasi yang terjamin keamanannya, penggunaan aplikasi pihak ketiga yang aman.
“Berhati-hati ketika membuka alamat web tertentu, berhati-hati dalam membuka email spam jika memang diperlukan, simpan data di cloud provider yang sudah terjamin kerahasiaan dan keamanannya, selalu perhatikan alamat web yang dibuka dan beware of public Wi-Fi, ceklist untuk menghindari spoofing (pemalsuan) dns dari public internet,” sebutnya.
Tampil sebagai pembicara ketiga Ir. H.Firdaus Khatab, MM menyampaikan mengenai Dampak Transformasi Digital terhadap Ekonomi di Indonesia.
Disampaikannya perkembangan ekonomi digital di Indonesia menyasar 4 sektor industri, yaitu sektor pertanian, finansial, agrologistik dan kebudayaan pariwisata & ekonomi kreatif. Menurut Kepala Bappeda tantangan yang dihadapi di era transformasi digital cukup besar.
“Untuk itu pemerintah pemerintah harus hadir dengan mengoptimalkan ekonomi digital, mewujudkan inovasi-inovasi baru dan menyiapkan sarana dan prasarana digital,” jelasnya.
Pembicara keempat Bambang Suyanto, SE., MM memaparkan tentang Transformasi Digitalisasi Perbankan dalam Mendukung Perekonomian.
“Dukungan perbankan dalam pembangunan perekonomian di era transformasi digital adalah lewat Digitalisasi Perbankan. Misalnya lewat digitalisasi pengiriman uang dari luar negeri, digitalisasi kartu tani dan berbagai trend digital banking lainnya,” paparnya.
Dini Valdiani sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menceritakan sedikit kegiatannya bisnisnya di media sosial. Sosial media telah dia gunakan semenjak mulai berjualan bahkan semenjak dirinya mulai menggunakan media friendster. Media sosial yang paling utama digunakan untuk berjualan karena jumlah follower (pengikut) yang cukup banyak. Pengaruh media sosial sangat besar terhadap peningkatan jumlah penjualan produk, termasuk dari endorse (sponsor).
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. 10 penanya beruntung mendapatkan e-money masing-masing Rp. 100.000,-.
Webinar ini merupakan yang ke-15 dari rangkaian 20 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)
Discussion about this post