PILARJAMBI.COM | JAMBI – Rombongan cucu atau keturunan ke 3 dari Sultan Thaha Saifuddin, yakni Raden Cik Den Kertopati, Raden Dentjik Kertopati dan Raden Syafe’i Kertopati datangi Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi. Kedatangan tersebut disambut oleh pengurus LAM, yaitu Abdul Qodir Husin, Mahfud HM, Hasan dan Muslim di Balai LAM Jambi, Kamis (03/02/22).
Diawali dengan doa, penyerahan sekapur sirih dan selokoh, hajat kedatangan pun disampaikan. Pada pertemuan tersebut, tentunya membahas terkait persoalan dari keturunan Sultan Thaha Saifuddin, sampai dengan persoalan atas Raden Wawan Fitrah Nugraha yang ingin mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Jambi (Pelestarian).
Sebab, pada Rabu 16 Februari 2022 mendatang, Raden Wawan akan mengukuhkan dirinya sebagai Sultan di GOS Taman Budaya Jambi, Sungai Kambang, Kota Jambi.
Raden Syafe’i Kertopati mengatakan, pihaknya datang ke LAM untuk meluruskan kemelut yang terjadi dalam garis keturunan Sultan Thaha. “Termasuk dengan cicit (R.Wawan. Red) daripada kita yang akan mengangkat diri sebagai sultan. Sedangkan, datuknya (kakek.red) masih ada,” sebut R Syafe’i.
Atas kegiatan pengukuhan tersebut, R Syafe’i meminta kepada pihak bersangkutan untuk memposisikan dirinya secara pantas di silsilah keluarga Sultan Thaha. “Kepada pihak yang mendampingi, siapo sebenarnya yang akan dikukuhkan ini,” ujarnya.
Sejauh ini, R Syafe’i mengungkapkan bahwa tidak ada kumpul keluarga keturunan Sultan Thaha, Khususnya dengan keluarga Raden Rachman (alm) orang tua Raden Wawan dalam pengangkatan gelar Sultan bagi keturunan bahkan siapa yang akan diangkat. Bahkan, R Wawan pun belum pernah mendatangi garis keturunan yang tua dalam hajatnya untuk menjadi sultan. “Kalau orang yang memiliki adat istiadat itu setidak-tidaknya ado minta izin dari pada apa yang akan dibuat ini. Sehingga sampai saat ini, kami mengadu kepada LAM yang memegang tampuk lembaga di Jambi ini,” tegasnya.
“Makanya kami hadir di sini, supaya dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang,” lanjutnya.
Menurut R Syafe’i, R Wawan tidak ada sangkut pautnya dengan kesultanan Jambi. Alasannya karena kesultanan Jambi ini merupakan keturunan garis lurus Sultan Thaha Saifuddin.
“Kita datang ke sini meluruskan ini, karena kita ini masih cucunya atau keturunan ketiga dia. Kita minta pihak yang terlibat (R Wawan. Red) apa yang dia buat, akulah kesalahan, kekhilafan, kami akan beri maaf, asal datang ke kita,” sebutnya.
R Syafe’i pun mengaku, pernah memanggil R Wawan untuk datang ke tempatnya. Namun, sampai pukul 12 malam, ia tak kunjung datang. “Padahal kami ingin memberikan wejangan, petunjuk, arahan dan siapa dirinya sebenarnya,” sebutnya.
Terkait persoalan kesultanan, Syafe’i menegaskan tidak sekedar bicara bukti dan lainnya, sebab ini persolan keturunan. “Jantan turun jantan. Betanggo Naik, Bejenjang Turun,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak LAM Jambi yang diwakili oleh Abdul Qodir Husin ucapkan terima kasih atas kehadiran pihak dari R Syafe’i tersebut. “Karena datuk-datuk tadi telah menjelaskan sejarahnya,” sebutnya.
LAM Jambi Tak Restui Pengukuhan Gelar Sultan dari R Wawan
Terkait LAM Provinsi Jambi yang tertulis turut mengundang dalam undangan pengukuhan R wawan sebagai Sultan, secara tegas pihak LAM, Abdul Qodir Husin mengatakan tidak diberi tahu, tidak mau tahu dan tidak ingin ikut campur dalam urusan tersebut.
“Saya tanya ke Ketua Umum LAM Provinsi Jambi, Pak HBA dan ia menjawab tidak tahu menahu. Jadi, itu diluar tanggung jawab kami. Kami tidak akan hadir,” tegasnya.
Bahkan, LAM Provinsi Jambi dalam posisi tidak memberikan restu terhadap pelantikan yang dilakukan perwakilan sultan Thaha itu.
Menurutnya, permasalahan itu diselesaikan dulu antar keluarga dan duduk bersama untuk memutuskan sesuatu dan menuahkan seseorang yang akan dijadikan sultannya. “Kami dari LAM siap memfasilitasi,” ujarnya.
Persoalan pada keturunan Sultan Thaha ini, pihak LAM mengklaim masih mengumpulkan informasi dan data. “Nanti kita kaji dan panggil tim ahlinya untuk membicarakan itu. Mudah-mudahan bisa,” ujarnya.
“Sedapat dapatnya kami akan membantu menyelesaikan persoalan keluarga Sultan Thaha,” pungkasnya.
Raden Cik Den Ingin Raden Syafe’i yang Bergelar Sultan
Pengukuhan gelar Sultan yang akan dilakukan oleh Raden Wawan akan datang meski tanpa ada kesepakatan bersama oleh pihak keluarga keturunan Sultan Thaha ini, membuat Raden Cik Den melontarkan pendapat.
“Kalau mereka mengangkat sendiri, Kami bisa juga mengangkat sendiri, tapi untuk apa jika tidak direstui pemerintah.
Lembaga Adat ini termasuk kesultanan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Raden Cik Den mengusulkan Raden Syafe’i Kertopati yang layak bergelar Sultan. Alasannya, selain R Syafe’i merupakan cucu dari Sultan Thaha, Ia juga anak dari Raden Inu Kertopati dari istri bernama Ratu Mas (Rts) Nurimah. Selain itu, Ia juga adik dari Raden Mas Yusuf Kertopati (alm) yang pernah diusulkan menyandang gelar Sultan oleh 102 keturunan pada 26 September 2010 silam.
Raden Cik Den menegaskan, kini Raden Syafe’i telah didukung oleh Dua Rajo, yakni Rajo Pijoan dan Rajo Bhatin. “Raden Syafe’i sudah didukung oleh dua rajo. Rajo Pijoan, iyalah Wawan Ketua Raden Melayu Jambi (RMJ) provinsi Jambi. Rajo Bhatin sayo sendiri. Rajo Bhatin bersama 39 temanggung sudah dukung dio,” tegasnya.
Silsilah keturunan Sultan Thaha yang ditulis R Ja’far Kertopati (Januari 1954) yang diperbaharui oleh R Mas Yusuf Kertopati (September 2017)
Sultan Thaha Saifuddin memiliki 9 orang istri. Namun, untuk urutan istri pertama hingga terakhir belum diketahui. Dari kesembilan istrinya tersebut, 4 diantaranya tidak memiliki keturunan dan beberapa istrinya hanya memiliki keturunan perempuan. Dalam merangkum silsilah keturunan ini, pilarjambi.com hanya mengambil garis dari Rts Siti Aminah Ayu Pipit.
Adapun istri dari Sultan Thaha sebagai berikut:
- Rts Fatimah
- Rts Jelutung
- Rts Maimuna
- Rts Pik Cik
- Rts Chodija
- Rts Siti Aminah Ayu Pipit
- Sholeha
- Nyimas Senyot
- Nyimas Fatimah
Keturunan dari istri bernama Rts Siti Aminah Ayu Pipit:
- Raden Inu Kertopati (Residen Jambi)
- Raden Alie
- Rts Badaniah
Raden Inu Kertopati memiliki 4 istri, yakni:
- Rts Nuraini
- Rts Mazena
- Rts Siti Nurimah
- Rts Jamilah
Keturunan dari Raden Inu Kertopati dari Istri Rts Nuraini:
- Raden Dja’far/Ja’far Kertopati (alm)- Raden Rachman/Guntur (alm) – Raden Wawan Fitrah Nugraha
- Rts Cik Ning (alm)
- Raden A Rachim (Cik Den)
Keturunan dari Raden Inu Kertopati dari Istri Rts Mazena:
Keturunan dari istri kedua ini yang kategori cucu Sultan Thaha ini sebanyak Tiga orang dan semuanya sudah wafat. Hanya saja garis turunan ini terhitung dari cicit dan seterusnya.
Keturunan dari Raden Inu Kertopati dari Istri Rts Siti Nurimah:
- Raden Anwar Kertopati (alm)
- Rts Fatimah (alm)
- Raden Mas Yusuf Kertopati (alm)
- Rts Nindia (alm)
- Rts Bainar (alm)
- Raden Dentjik Kertopati
- Raden Syafe’i Kertopati (Bosmen)
- Raden Bosmar (alm)
Keturunan dari Raden Inu Kertopati dari Istri Rts Jamilah:
- Rts Ayu Cik ( alm)
- Raden A Effendi Ika (alm)
- Rts Maimun
Penulis: Alra
Discussion about this post