PILARJAMBI.COM | JAMBI – Berbadan kurus, kaki depan sebelah kanan terdapat luka bekas jerat, kondisi Harimau Sumatera yang sempat buat geger masyarakat Merangin hingga memakan korban ini berhasil dievakuasi oleh BKSDA Jambi.
Harimau berjenis kelamin betina dengan ukuran tubuh sepanjang 180 Cm diperkirakan berusia 10-12 tahun ini dievakuasi tanpa menggunakan pembiusan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh karena kondisi harimau yang sangat lemah dan memprihatinkan.
“Kucing besar itu kurus karena sudah beberapa waktu tidak mendapatkan makanan”, ujar Rahmad Saleh, saat konferensi pers, Minggu (17/10).
Kucing besar yang dilindungi tersebut, pihak BKSDA menegaskan akan melakukan tindakan penanganan dengan memberikan makanan dan vitamin. “Nanti akan dilakukan pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan laboratorium lengkap untuk mengetahui kondisi jauh terhadap kesehatan harimau itu,”ujarnya.
Beberapa waktu terakhir, kejadian konflik antara hewan buas dengan manusia terjadi di 3 lokasi, pertama di hutan desa Guguk, sedangkan kejadian kedua dan ketiga berada di kebun karet miliki warga.
“Dari pemantauan tim di lapangan, tidak menemukan jejak mangsa atau pakan,” kata Rahmad Saleh.
Pihak BKSDA memastikan akan melakukan pemantauan rutin untuk memastikan bahwa tidak ada individu kucing besar lain di III (Tiga) desa itu. Kedepannya, Rahmad Saleh mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan beberapa waktu ke depan dengan patroli dan tetap memasang camera trap dan perangkap di sekitar lokasi kejadian.
Ia menghimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sekitar habitat harimau.
“Kami iimbau, masyarakat agar tidak menggangu habitat Harimau Sumatera. Mari kita bersama-sama menjaga dan menyelamatkan keanekaragaman hayati sebagai asset bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Perlu diketahui, kucing besar itu saat ini berada di TPS BKSDA Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi. Untuk mendapatkan perawatan medis. “Jika harimau itu sudah pulih kembali, maka akan kami kembalikan ke habitatnya,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post