PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Pemerintah Kota Jambi bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menandatangani nota kesepahaman tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika di kota Jambi.
Walikota Jambi Sy Fasha dalam sambutannya yang dibacakan Sekda A Ridwan mengatakan, kerjasama dilaksanakan untuk menyediakan pelayanan publik yang efisien dan efektif dan saling menguntungkan dan mencegah high cost economy. Efisiensi dapat dicapai melalui skala ekonomis, pelayanan publik yang dapat dicapai melalui cakupan pelayanan yang optimal.
“Setiap daerah pada dasarnya memiliki potensi, kemampuan dan keterbatasan masing-masing. Pemkot Jambi memandang kerjasama ini bagian penting dalam pelaksanaan good governance. Kerjasama juga salah satu program unggulan pemerintah kota Jambi yang tertuang dalam RPJMD kota Jambi tahun 2018-2023,” jelas Walikota Jambi.
Sebelumnya, Kepala dinas Kominfo Kota Jambi Abu Bakar, SH mengucapkan terima kasih kepada kementerian kominfo yang dihadiri Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo RI DR Eng Hary Budiarto, M.Kom, IPM bersama Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo, Drs. Parulian Sitompul, M.A.
Nota kesepakatan ini, tambah Abu Bakar akan berlangsung dari Januari hingga Desember tahun 2022.
“Dan Alhamdulillah, izin melaporkan pak Wali, kota Jambi mendapat kuota sebanyak 10 ribu peserta digital talent dan ini adalah yang terbesar di Sumatera. Untuk itu kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Badan Litbang SDM Kementerian kominfo Republik Indonesia yang telah memberikan kepercayaan untuk terselenggaranya kegiatan tersebut di kota Jambi. Kami berharap mudah-mudahan pelatihan digital talent scholarship ini akan mencetak banyak warga kota Jambi khususnya Kawula muda yang memiliki daya saing dan siap maju di era digitalisasi ini,” ujar Abu Bakar.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Abu Bakar kepada pejabat, kepala perangkat daerah, khususnya Bagian Kerjasama yang telah membantu penyusunan draft nota kesepakatan ini. “Selanjutnya kepada rekan-rekan Camat, juga mohon bantuannya untuk menyediakan para peserta yang akan tentunya tersebar di 11 Kecamatan dalam kota Jambi,” harap Abu Bakar.
Pada kesempatan ini, Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo RI DR Eng Hary Budiarto, M.Kom, IPM memaparkan pentingnya pengembangan dunia digital. Kerjasama ini, tambahnya merupakan suatu kerjasama untuk menjalankan program SDM digital yang dinamakan sebagai digital scholarship yaitu beasiswa untuk meningkatkan kemampuan di bidang kompetensi penggunaan dan pemanfaatan teknologi digital.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada Kemenkominfo untuk segera melakukan yang namanya transformasi digital yaitu mempercepat beralih menggunakan cara-cara digital di dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kementerian kominfo sesuai dengan tupoksinya membuat yang dinamakan rakyat Indonesia digital tahun 2021-2024.
“Kami membuat ada empat pilar dalam mewujudkan akselerasi transformasi digital tersebut. Pertama adalah infrastruktur digital, kemudian pilar yang kedua adalah pemerintahan yang digital, pilar yang ketiga adalah ekonomi digital dan pilar keempat adalah masyarakat digital,” jelas Hary Budiarto di ruang pola kantor Walikota Jambi, Jumat (21/1/2022) pagi.
Terkait infrastruktur digital, kata Hary Budiarto, Kemenkominfo akan memasang BTS ke seluruh wilayah Indonesia atau satu desa satu BTS. Dan jumlah desa yang akan dipasang sampai 2024 sebanyak 12 ribu desa atau 12 ribu BTS. Dalam hal ini, Kemenkominfo bekerjasama dengan operator telekomunikasi untuk wilayah perkotaan dan di wilayah terluar serta terisolir adalah tugas dari Kemenkominfo sekitar 8 ribu BTS yang akan dibangun.
Lanjut Hary Budiarto, untuk meningkatkan akses internet, pihaknya akan meluncurkan 4 satelit pada tahun 2023 yang paling besar di seluruh Asia. Ini tentunya masyarakat akan dengan mudah mengakses internet dengan bandwidth yang sangat besar dan segera diluncurkan bekerjasama dengan Perancis.
Di sisi pilar pemerintahan digital, Kementerian kominfo akan mendirikan pusat data nasional yang mana di seluruh lembaga negara atau lembaga pemerintahan tidak lagi membuat data center sendiri. Ini karena kalau membuat data center biasanya harus mengeluarkan investasi yang besar. Seperti lahan, gedung, pegawainya dan sebagainya. Semua pemerintah daerah, pemerintah pusat tidak lagi diizinkan untuk membuat data center, tapi menggunakan fasilitas secara bersama atau disebut satu data nasional.
Pada pilar ketiga yakni ekonomi digital ada dua sektor di Indonesia yang segera bisa bangkit yang pertama adalah sektor pariwisata digital dan kedua e-commerce. “Jadi dua hal inilah yang bisa kita segera untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, karena industri itu masih belum bisa bergerak karena adanya covid dan sebagainya. Apalagi saat ini ada covid Omicron yang diprediksi akhir bulan Februari atau awal Maret akan mengalami puncaknya.”
“Pilar keempat masyarakat digital, kami sediakan untuk membangun masyarakat digital. Masyarakat digital ini akan diukur oleh G20. Kebetulan kita nanti menjadi tuan rumah G20 yang salah satunya adalah ekonomi digital. Dan masyarakat digital itu akan menentukan pemerintahan digitalnya, akan menentukan ekonomi digitalnya. Karena masyarakat digital itu cukup penting.”
“Ada tiga hal yang utama adalah melakukan pelatihan pimpinan digital. Jadi tidak hanya staf yang berlatih, tapi pimpinannya juga harus paham apa itu teknologi digital, apa itu tata kelola digital, apa itu keamanan digital. Itu pemimpin harus paham. Kalau pemimpinnya tidak paham, maka kalau kita mengajukan program kegiatan dan sebagainya pasti akan ditolak, karena tidak sesuai dan tidak sepaham antara staf dengan pimpinannya,” tegas Hary Budiarto.
Untuk mewujudkan itu, Kemenkominfo bekerjasama dengan 8 universitas internasional dalam pelatihan kepemimpinan digital, serta mendirikan sekolah magister yang dinamakan jurusan kepemimpinan digital.
Berikutnya ada yang dinamakan talenta digital adalah masyarakat yang mempunyai kompetensi dalam menggunakan teknologi digital. Kemenkominfo mempunyai target ada 200 ribu talenta digital, baik yang tersertifikasi maupun tidak tersertifikasi.
“Masyarakat pelatihan seperti ini kita namakan sebagai literasi. Jadi literasi digital dan talenta digital yang akan kita bangun di Kota Jambi ini sebanyak 10 ribu, termasuk pimpinannya untuk menjadi pimpinan digital. Jadi bapak menteri memberikan laporan kepada sidang kabinet Presiden Jokowi, kebanyakan itu masyarakat digitalnya di Jawa, Sumatera Utara sama Sulawesi Selatan, yang lain sedikit.”
“Makanya kita diperintahkan untuk menaikkan sebesar 200 ribu dan tidak semua kabupaten kota, karena anggaran kita tidak cukup untuk semuanya. Dan kota Jambi menjadi salah satunya yang kita harapkan di akhir tahun 2022 kita bisa menyelesaikan 10 ribu. Kemudian kita akan berpindah ke kabupaten kota lain yang ada di provinsi Jambi. Sehingga kota Jambi menjadi contoh bagaimana kita bisa melatih dan mengembangkan SDM digital di Indonesia,” ujarnya. (*)
Sumber: sinarjambi.com
Discussion about this post