PILARJAMBI.COM | JAMBI – Bulan suci bagi umat muslim atau Ramadhan tahun 2022 diprediksi mulai awal April. Namun, isu penaikan level PPKM jelang Ramadhan dibicarakan.
Seperti kasus Covid-19 di Jakarta yang terus melonjak beberapa pekan terakhir ini, membuat PPKM di wilayah tersebut dinaikan menjadi PPKM Level 3. Tak hanya itu, di Kota Jambi sendiri mengalami kenaikan level PPKM, yakni PPKM leve 2 berdasarkan Intruksi Wali Kota Jambi No.3/INS/I/HKU/2022 tentang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 2.
“Ini dilakukan untuk menekan angka kasus aktif pasien terkonfirmasi Covid-19,” kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, Kamis (10/02/2022).
Sempat di angka nol (0) kasus Covid-19 di Kota Jambi pasca perayaan tahun baru, kini beberapa pekan terakhir kasus ini meningkat signifikan. Berdasarkan data satgas Covid-19 Kota Jambi pada 09 Februari 2022, ada 233 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit.
Terkait isu kenaikan level PPKM jelang Ramadhan ini, Kantor Staf Presiden (KSP) membantah isu tersebut. KSP menegaskan, penentuan PPKM mengacu pada data, kajian pakar hingga diambil berdasarkan hasil asesmen situasi Covid-19 di setiap daerah.
“Indikator yang digunakan dalam penentuan level PPKM tiap daerah mengacu pada rekomendasi pakar dan WHO, seperti angka kasus, angka testing, tracing, bed, vaksin, dan lain-lain,” kata Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulisnya yang dilansir dari dw.com, Kamis (10/02/22).
“Jadi tidak benar mengaitkan pengetatan level PPKM dengan momentum perayaan agama tertentu,” sambungnya.
Penentuan level PPKM, Abraham memastikan pemerintah transparan. Ia mengatakan hasil asesmen situasi Covid-19 setiap daerah bisa dilihat di situs Kemenkes. “Di situ ada semua datanya,” ujarnya.
Isu yang mengaitkan level PPKM dengan kegiatan keagamaan, Abraham meminta masyarakat tidak terpengaruh. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersatu melawan Pandemi. “Sekarang adalah momentum kita untuk bersatu dan bergotong royong menghadapi gelombang Omicron,” tandasnya. (Alra)
Discussion about this post