PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dampingi Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR RI, Diana Kusumastuti meninjau TPA dengan sistem sanitatary landfill Talang Gulo, Rabu (13/4).
Kunjungannya ke TPA pemerintah Jerman melalui German Federal Government (KfW) atau Bank Pembangunan Jerman itu untuk memastikan semua proses pengolahan sampah bisa berjalan baik dan membantu pengolahan sampah di Kota Jambi.
Diana Kusumastuti, mengakui baru pertama melihat TPA Talang Gulo. TPA yang dibangun pada 2018 tersebut sudah selesai, kini tinggal pengelolaan dan dimplementasikan.
Ia menilai lahan TPA cukup luas. Namun dirinya tetap meminta kepada Wali Kota Jambi untuk persoalan sampah ini agar dipilah dari tingkat sumber. “Misal dari TPS 3 R sudah dipilah. Tapi kalau dipisahkan di TPA juga, plastik tersebut bisa dimanfaatkan menjadi aspal plastik, menjadi biji plastik. Kompos yang dihasilkan juga bisa untuk memupuk taman yang ada di Kata Jambi,” tambahnya.
Diana menyampaikan, kini tinggal 1 hal untuk penyelesaian TPA Talang Gulo, yakni menunggu Test Commissioning (Tes Fungsi). Itu merupakan tahapan dimana calon operator menguji keseluruhan sistem dari mesin dan kelaikan sistem. “Alat-alatnya dari Jerman, karena ini bantuan dari Jerman,” ujarnya.
Diana mengatakan, untuk serahterima TPA Talng Gulo ke Pemerintah Kota Jambi masih menunggu semuanya selesai. “Alatnya belum beres semua. Fisiknya memang sudah, tapi masih ada peralatan yang belum dioperasionalkan, masih perlu training-training juga. Kalau sudah, akhir tahun ini bisa serahterima,” ujarnya.
Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan, kunjungan Dirjen Cipta Karya PUPR, menjawab usulan dirinya kepada mentri ketika kunjungan Presiden ke Jambi beberapa waktu lalu.
“Ada satu bagian di TPA Talang Gulo yang belum selesai yakni test commissioning, ini sangat penting, karena air dari limbah padat itu harus di filterisasi sehingga bisa mejadi air bersih. Ini yang belum dilakukan,” kata Fasha.
Fasha mengaku, ada beberapa koreksi juga dari Dirjen Cipta Karya, yakni terkait hasil pekerjaan yang perlu disempurnakan, yakni elevasi lantai, yang mengakibatkan limbah cair tidak mengalir. “Hal lain akan kami lengkapi semua,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah Jerman membantu senilai 14,2 juta Euro, atau setara Rp250 miliar untuk membangun Emission Reduction in Cities (EriC) Programme Solid Waste Mangement dengan sistem Sanitary Landfill di kawasan TPA Talang Gulo. (**/Alra)
Discussion about this post