PILARJAMBI.COM | BATANGHARI – Sebanyak 36 hektar lahan padi atau sawah tadah hujan di kabupaten Batanghari terancam gagal tumbuh karena tergenang air akibat tingginya debit air sungai Batanghari terus naik.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Batanghari, Sazili Musaqa, mengatakan bencana banjir sempat terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Batanghari. Bencana ini bukan hanya terdampak terhadap permukiman masyarakat dan jalan umum melainkan juga mendampak terhadap lahan pertanian.
“Untuk dampak banjir sendiri, kami menerima laporan dari dua Desa yang ada di Kecamatan Mersam, bahwa da sebanyak 36 hektar lahan padi sawah yang sudah terdampak banjir. Diantaranya Desa Sungai Puar dengan luasan tanam Enam hektar keseluruhannya terdampak banjir dan di Desa Simpang Rantau Gedang dari luas tanam 43 hektar, 30 hektar diantaranya terdampak banjir,” Kata Sazili.
Dilanjutkan Sazili, untuk padi yang terdampak tersebut merupakan padi yang masuk kategori IP 200, atau merupakan pada yang masa tanamnya sudah kedua kalinya. Dan rata-rata padi yang terdampak sudah berusia 50 sampai 70 hari.
“Untuk puluhan hektar padi yang terdampak banjir tersebut dapat dipastikan mengalami puso. Dengan demikian, kedepannya, pihak Dinas TPH akan menyarankan para petani untuk merubah jadwal tanamnya, guna menghindari kejadian serupa,” ujarnya. (*)
Discussion about this post