PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Menjadi Generasi Milenial yang Kreatif dan Kritis di Era Digital menjadi tajuk Webinar Literasi Digital Kota Jambi kali ini uang diselenggarakan pada Senin (13/09/21).
Pada webinar yang sukses dihadiri 80 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni:
- Dr. Iding Rosyidin, M.Si (Dosen Komunikasi UIN Jakarta dan Konten Kreator YouTube (IRC 13).
- Muhamad Arif Rahmat, SHI (Certified Life Coach)
- Noviardi, S.Kom (Kepala Dinas Diskominfo Kota Jambi)
- Mochammad Farisi, SH., LL.M. (Dosen FH UNJA & Direktur Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (PUSAKADEMIA).
Pegiat media social yang juga Founder @pejuang30dwc, @rezky_passionwriter bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Kata para narasumber
“Janganlah kita berupaya untuk melabrak aturan di ruang digital yang di atur oleh UU ITE, karena konsekuensinya pasti dikenai pasal UU ITE. Hal tersebut lah yang membatasi kita di ruang digital, agar kita tidak masuk ke dalam ruang digital yang penuh dengan hal negative, marilah kita bijak dalam ruang digital,” kata Dr. Iding Rosyidin, M.Si.
“Di dalam dunia digital akan semakin mudah nampak karena adanya media teknologi yang tersedia yang membantu percepatan pemahaman tentang beragam dan corak yang berbeda antar budaya,” kata Muhamad Arif Rahmat, SHI.
“Two Factor Authentication atau biasa disebut 2FA adalah salah satu peningkatan standar keamanan yang membutuhkan 2 proses identifikasi. Yaitu menggunakan password dan security code (kode keamanan),” kata Noviardi, S.Kom.
“Kebebasan berpendapat diakui, dijamin dan diberikan perlindungan hukum,” kata Mochammad Farisi, SH., LL.M.
“Kebebasan berpendapat harus dengan niat yang baik, menghormati orang lain, tidak menghina, mencemarkan nama baik, menghasut dan menebar kebencian,” imbuhnya.
@rezky_passionwriter Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan “bagaimana cara kita menjunjung UU itu bisa tidak kita menjaga untuk tidak mengomentari hal di luar kemampuan kita, bisa tidak berpikir sebelum posting manfaatnya dan mudhoratnya setelah ini apa.”
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke dua puluh tiga dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.
Diketahui, kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital. (*)
Discussion about this post