PILARJAMBI.COM | JAMBI – Dalam dunia teater di Jambi, sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang ditempatkan di Provinsi Jambi sejak tahun 1993, Didin Srojudin,S.Sn tentunya sangat dikenal. Sebab, beliau merupakan salah satu tokoh teater Jambi.
Lelaki yang kerap disapa Abah Didin Siroz ini masa kecilnya sudah akrab dengan teater. Sewaktu duduk di bangku sekolah dasar, dirinya sudah berteater di Bandung. Kecintaannya dengan dunia teater pun berlanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan bergabung dalam grup Teater AH. Ia bahkan saat kuliah mengambil bidang teater.
“Saya pertama kali menginjakkan kaki di Jambi pada November 1993, saya betul orang teater bukan hanya karena kuliah di bidang teater,” ujar Abah Didin.
Ia menceritakan, Dirinya sampai di Jambi pada tahun 1993 atas tugas dari Direktorat Kesenian Kemendikbud saat itu. Di Jambi pun dirinya bertugas di Taman Budaya Jambi (TBJ)
“Saya berada di Taman Budaya, tupoksi yang ditugaskan ialah bagaimana cara meningkatkan fungsi taman budaya dalam kegiatan teater,” sebut Abah.
Dalam dunia teater Jambi saat ia pertama kali tugas di Jambi, Abah mengatakan ada Kelompok yang cukup punya nama dibawah pimpinan Arifin Ahmad dan Bonarti Lubis.
“Pada awal, ada beberapa teater yang cukup punya nama seperti Teater Hitam Putih dan Pancarona, lalu ada yang berasal dari kampus. Saya pun mencoba menggabungkan diri dalam kelompok Teater, yaitu bersama mendirikan kelompok yang bernama Teater Tonggak Jambi, untuk membangunkan seni teater, dan bagaimana menumbuh kembangkan teater di Jambi,” kata Abah menceritakan situasi kala itu.
Perlakuan primordial pun juga dialami saat sampai di Jambi walaupun dirinya tak secara terang-terangan mengatakannya. Namun hal itu tak merubah tujuannya untuk membangun teater lebih baik lagi, sebab hal semacam itu adalah resiko sebagai seorang perantau.
“Ya namanya hidup, saya tak perlu memaksakan orang untuk suka dengan saya semua dan juga harus membenci saya semua, biarkan saja. Yang jelas saya hanya punya tekad, bahwa itu tidak harus menghalangi proses kreatif saya, saya lawan dengan itu semua. Kalau ada yang tidak suka saya atau kelompok saya ya biarkan saja dilawan dengan karya,” Tegasnya saat berada di Channel Youtube Hendry Noesae, Rabu (30/06/2021) malam.
“kalau hanya mikirkan itu saja, kapan dia berkarya jadi dilawan dengan karya. Setelah sekian lama ya terus berkarya, tidak hanya mengingat orang yang tidak suka bahkan itu harus jadi pemicu untuk terus bergerak, berkarya, berproses yang lebih baik,” Imbuhnya dengan penuh semangat.
Sebagaimana tayangan ‘Didin Siroz Blak-Blakan, Primordial Menerpa Dirinya Selaku Orang Asing’ di Channel Hendry Noesae, Didin Siroz seusai pergelaran Nyanyian Angsa karya Anton P Chekov, berkata akan terus berkarya meskipun telah pernatugas sebagai abdi negara.
“Meskipun sebagai ASN atau abdi negara saya purnatugas, namun tidak menjadikan saya berhenti untuk berkarya. Saya akan terus berkarya, terus berkarya untuk memajukan seni dan budaya di Jambi khususnya di dunia teater,” Harapnya.
Purnatugas ASN, Abah: Jangan Biarkan Panggung Kosong
Sebagai Kepala Taman Budaya Jambi (TBJ) UPTD Dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi, Abah Didin purnatugas pada 1 Juli 2021.
Pada momentum purnatugasnya, Abah hadir dipanggung berperan dalam lakon Nyanyian Angsa, sebagai persembahan terakhirnya selaku Abdi Negara.
Pergelaran ‘Nyanyian Angsa’ karya Anton P Chekov, persembahan Teater Tonggak Jambi, yang diperankan oleh Didin Siroz dan Putra Agung, Penata Musik Andi Gomes, Penata Audio Verry Ario, Penata Cahaya Fery Apriyan, Penata Artistik Tonggak, Manager Panggung RR Maylando, Ast. Sutradara Salira Ayatusyifa, Sutrdara Didin Siroz.
Nyanyian Angsa, juga sebagai penutup perhelaran Festival Teater Remaja (FTR) tahun 2021 yang diselenggarakan Disbudpar melalui UPTD Taman Budaya Jambi.
“FTR ini dalam rangka pembinaan terhadap seniman-seniman muda untuk menggali potensi bahwa mereka tetap harus berkarya dan taman budaya Jambi mewadahi dalam kegiatan festival teater,” Terang Didin Sirojudin,S.Sn (Rabu, 30/06/2021).
FTR terlaksana dengan sangat kondusif dengan pengawasan protokol kesehatan covid-19 yang ketat, gedung arena dibatasi jumlah dan hanya untuk peserta, wajib cuci tangan, menggunakan masker dan jarak yang diawasi oleh penyelenggara.
Sebagaimana tayangan ‘Didin Siroz Blak-Blakan, Primordial Menerpa Dirinya Selaku Orang Asing’ di Channel Youtube Hendry Noesae, Didin Siroz seusai pergelaran Nyanyian Angsa karya Anton P Chekov, berkata akan terus berkarya meskipun telah pernatugas sebagai abdi negara.
“Meskipun sebagai ASN atau abdi negara saya purnatugas, namun tidak menjadikan saya berhenti untuk berkarya. Saya akan terus berkarya, terus berkarya untuk memajukan seni dan budaya di Jambi khususnya di dunia teater. Jangan biarkan panggung kosong,” Harapnya.
Turut dihadirkan Putra Agung, yang juga mengikuti perjalanan Didin Siroz sejak tahun 2000 sebagai anggota dan salah satu aktor terbaik di Teater Tonggak menyebut sosok Ayah dua anak ini bukan hanya sebagai guru, namun teman bahkan sosok seorang bapak baginya.
“Abah didin, bukan hanya guru dan pelatih bagi saya di dunia teater, namun dia adalah teman, sahabat bahkan seorang bapak bagi saya,” Tutur Putra Agung. (*/Alra)
Discussion about this post