PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Polemik banjir diperkebunan milik warga Bramitam, Kabupaten Tanjungjabung Barat yang berlalu hampir dua bulan terakhir, hingga kini tak kunjung surut. Pemerintah kabupaten Tanjab Barat berupaya memanggil pihak perusahaan Wira Karya Sakti (PT.WKS) untuk duduk bersama dalam mengatasi persolalan ini.
Diberitakan sebelumnya, bahwa ribuan hektar lahan perkebunan warga Bramitam Kanan dan Bramitam Raya merugi akibat banjir yang diduga berasal dari luapan pintu kanal PT. WKS, sehingga berdampak pada hasil perkebunan warga serta jutaan tanaman palawija masyarakat mati akibat genangan air dikawasan tersebut.
Terhadap hal itu, Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat, Syufrayogi Saiful mengatakan bahwa dirinya meminta Bupati Tanjab Barat untuk turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan ini agar tidak berlarut larut menyengsarakan masyarakat Bramitam.
Politisi Golkar itu kecewa, pasalnya, pada senin 6 desember 2021 lalu kesepakatan pihak pemkab dan perusahaan untuk memberikan laporan kepada pemkab terkait hasil observasi perusahaan terhadap terdampak banjir tersebut. Namun tak kunjung ada perkembangan maupun informasi dari PT. WKS.
“Kesepakatan pemkab dan perusahaan paling lambat tanggal 6 desember, kita minta informasinya dari Dinas Lingkungan Hidup, bagian SDA, belum ada perkembangan sampai hari ini,”cetusnya. Senin, (13/12/2021).
“Oleh sebab itu, saya selaku Ketua Komisi II, minta Bupati langsung yang ambil alih atau turun tangan mengatasi persoalan ini agar problem ini segera tuntas, karena kewenangan full ada ditangan pak Bupati,”tambahnya.
Disisi lain, Dewan muda itu menegaskan agar pihak perusahaan juga melakukan gantirugi terhadap tanaman palawija warga yang mati,”nantinya setelah kita mengetahui titik koordinat maupun data perkebunan masyarakat yang terdampak, baru kita minta gantirugi tanaman yang rusak ataupun mati,”tegasnya.
Terpisah, Bupati Tanjab Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag saat dimintai keterangan, ia menyebut bahwa pemkab Tanjab Barat sudah melayangkan surat kepihak perusahaan dan dalam waktu dekat akan melakukan mitigas secepatnya.”Kita sudah melayangkan surat keperusahaan dan kita lakukan mitigasi dan evaluasi secepatnya,”sebut Bupati.
Selain itu, pemkab Tanjab Barat akan mempersiapkan upaya lain dalam meminimalisir dampak banjir tersebut.
“Pertama kita normalisasi kemudian perbaikan anak sungai atau parit itu yang saya perintahkan setiap kepala desa untuk memperbaiki anak parit. Itu langkah yang awal kita lakukan,”pungkasnya. (Mam)
Discussion about this post