PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi kehutanan industri umum, perkayuan, pertanian dan perkebunan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F HUKATAN KSBSI) Tanjab Barat melakukan unjuk rasa didepan gedung DPRD.
Berdasarkan pantauan dilapangan senin siang , 10 oktober 2022, ratusan aliansi buruh tersebut menyampaikan aspirasinya dengan sejumlah tuntutan salah satunya menolak upah murah bagi buruh.
Ketua DPC Hukatan KSBI Tanjab Barat, Hasian Marbun mengatakan demo yang dilakukan oleh masa buruh tersebut menolak upah yang murah. Menurutnya upah minimum kabupaten (UMK) di Tanjab Barat di 2022 hanya naik Rp1500,-. Ini kata dia dampak dari UU Cipta Kerja.
“Akibat hal itu UMK Tanjab Barat hanya naik kecil, membuat buruh menderita.” Tegasnya.
Ia menyebut bahwa pihaknya hari ini datang dengan masa 250 orang. Masa kata dia meminta presiden untuk menerbitkan peraturan pengganti undang undang penangguhan keberlakuan klaster ketenangakerjaan.”UU Cipta kerja dan memberlakuan UU no 13 tahun 2003 secara utuh.” Tandasnya.
Hingga saat ini masa masih berorasi dihalaman kantor DPRD Tanjab Barat dan tampak ratusan personil dari anggota Polri, TNI dan Satpol PP Tanjab Barat melakukan pengamanan didepan pintu masuk kantor DPRD. (Mam)
Discussion about this post