PILARJAMBI.COM | TANJAB BARAT – Status Karhutla di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Kesiapsiagaan menjadi Siaga Karhutla. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri, Selasa, (23/03/2021).
Ia menyebutkan bahwa status siaga Karhutla telah di tetapkan pada 3 Maret lalu. Adapun penetapan ini juga didasari pada sejumlah kejadian Karhutla yang telah terjadi pada beberapa waktu lalu khususnya selama 2021 ini.
“Untuk tanjabbar kejadian kebakaran sudah terjadi selama empat kali. Kemudian untuk
memantapkan dan memaksimalkan kerja unit satgas, kita menaikan status dari kesiapsiagaan dari 3 Maret,”ungkapnya
Sementara itu, berdasarkan rilis dari BMKG dikatakan oleh Zulfikri sebanyak 13 titik hotspot. Disisi lain, adapun luas lahan yang terbakar selama Januari hingga Maret dalam empat titik kejadian sebanyak 3,5 hektare.
Kemudian di sampaikan oleh Zulfikri bahwa terkait pengendalian hutan dan lahan pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi soal karhutla yang terdiri dari unsur -unsur Pemda dan stakholder. Pihaknya telah sepakat untuk mendirikan posko induk Karhutla.
“Kita sepakat dari tanggal 3 Maret bertempat di desa Muntialo kita dirikan posko Induk. Penempatan posko induk ini khusus untuk pengendalian operasi darat. Jadi kalo ada kejadian karhutla di luar dari lokasi desa atau kecamatan maka akan di lakukan secara mobile,”katanya
Terhadap hal ini, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tidak melakukan pembakaran lahan. Meskipun memang saat ini kondisi cuaca masih di imbangi dengan adanya hujan baik dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Kita tetap menghimbau untuk masyarakat jangan membakar lahan. Meskipun kita lihat sesekali ada hujan, namun tetap saat ini cuaca panas masih mendominasi,” pungkasnya. (Rul)
Status Wilayah Tanjabbar Berubah dari Kesiapsiagaan Menjadi Siaga Karhutla
Tanjab Barat – Status Karhutla di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Kesiapsiagaan menjadi Siaga Karhutla. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri, Selasa, (23/03/2021).
Ia menyebutkan bahwa status siaga Karhutla telah di tetapkan pada 3 Maret lalu. Adapun penetapan ini juga didasari pada sejumlah kejadian Karhutla yang telah terjadi pada beberapa waktu lalu khususnya selama 2021 ini.
“Untuk tanjabbar kejadian kebakaran sudah terjadi selama empat kali. Kemudian untuk
memantapkan dan memaksimalkan kerja unit satgas, kita menaikan status dari kesiapsiagaan dari 3 Maret,”ungkapnya
Sementara itu, berdasarkan rilis dari BMKG dikatakan oleh Zulfikri sebanyak 13 titik hotspot. Disisi lain, adapun luas lahan yang terbakar selama Januari hingga Maret dalam empat titik kejadian sebanyak 3,5 hektare.
Kemudian di sampaikan oleh Zulfikri bahwa terkait pengendalian hutan dan lahan pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi soal karhutla yang terdiri dari unsur -unsur Pemda dan stakholder. Pihaknya telah sepakat untuk mendirikan posko induk Karhutla.
“Kita sepakat dari tanggal 3 Maret bertempat di desa Muntialo kita dirikan posko Induk. Penempatan posko induk ini khusus untuk pengendalian operasi darat. Jadi kalo ada kejadian karhutla di luar dari lokasi desa atau kecamatan maka akan di lakukan secara mobile,”katanya
Terhadap hal ini, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tidak melakukan pembakaran lahan. Meskipun memang saat ini kondisi cuaca masih di imbangi dengan adanya hujan baik dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Kita tetap menghimbau untuk masyarakat jangan membakar lahan. Meskipun kita lihat sesekali ada hujan, namun tetap saat ini cuaca panas masih mendominasi,” pungkasnya. (*/Mam)
Discussion about this post