PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jambi gelar kegiatan Orientasi Kepalangmerahan Donor Darah Sukarela (DDS) Kota Jambi 2021. Kegiatan yang berlangsung di Aula Markas PMI kota Jambi ini dibuka oleh Ketua PMI Kota Jambi yang diwakili langsung oleh Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Donor Darah, Karyadi.
Karyadi mengatakan, Orientasi Kepalangmerahan bagi para pendonor darah ini merupakan kegiatan rutin PMI Kota Jambi guna menyiapkan Relawan di bidang Donor Darah. “Selain program pokok PMI, kegiatan ini juga harus dilakukan karena para pendonor di Kota Jambi ini sangat sedikit, sehingga tidak seimbang dengan populasi masyarakat. Karena kami organisasi sosial kemanusiaan, khususnya penggerak program donor darah mengajak masyarakat ayo donor darah karena mendonorkan darah itu sehat,” jelas Karyadi, Sabtu (27/11/21).
Donor darah itu sangat baik, menurut Karyadi bawah darah merupakan elemen tubuh yang tidak bisa digantikan dengan jenis lain. Sehingga, jika ada pasien yang membutuhkan darah, maka harus digantikan dengan darah pula.
“Donor darah itu juga bermanfaat bagi pendonor dan bukan saja bermanfaat bagi penerima atau pasien. Sebab, bagi pendonor darah rutin insyaallah akan terhindar dari 11 jenis penyakit berbahaya,” sebutnya.
Pentingnya kebutuhan darah di Jambi ini, Karyadi menyampaikan bahwa pelayanan Donor Darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Jambi siap melayani 24 Jam. “Kami juga siap melaksanakan kegiatan Donor Darah di kantor-kantor ataupun kegiatan bagi yang lain. Tidak ada syarat apapun dan gratis. Jika ingin melaksanakan kegiatan Donor Darah, cukup masukan surat dan kami siap datang walaupun keluar kota Jambi,” ujarnya.
Pada kegiatan Orientasi ini pun, Karyadi berharap para peserta dapat menyampaikan informasi seluas-luasnya tentang donor darah, baiknya donor darah dan tentang bagaimana bahanya orang yang tidak donor darah.
Orientasi Kepalangmerahan
Para peserta yang mengikuti kegiatan Orientasi Donor Darah ini berasal dari pendonor darah rutin, komunitas, Relawan PMI di kota Jambi dan PMI Kecamatan. Mereka diberikan pembekalan terkait peran fungsi PMI dalam hal Donor Darah.
Kabid Diklat, PMR dan Relawan PMI Kota Jambi, Gita Nopalian Esa Putra yang selaku pembicara mengatakan bahwa masyarakat yang rutin melakukan donor darah merupakan bagian dari Relawan PMI. Sebab, PMI memiliki relawan dari 4 unsur, yakni PMR, KSR, TSR dan DDS.
“Pendonor darah itu relawan kita, tapi bagaimana mereka menjadi relawan PMI khususnya DDS ?, salah satunya adalah orientasi ini,” jelasnya.
Kedepannya, Nopal mengatakan PMI akan terus menggalakkan kegiatan Orientasi DDS ini agar semua pendonor dapat mengerti dan lebih mengetahui terkait donor darah. “Kita masih merumuskan bagaimana cara yang ideal agar para pendonor di Jambi ini dapat kita orientasi semua,” pungkasnya.
Donor Darah 100 kali lebih
Pada orientasi donor darah ini juga dihadiri oleh beberapa pendonor darah Jambi yang telah mendapatkan penghargaan dari presiden Indonesia. Mereka menceritakan pengalaman singkat mereka hingga mendapatkan penghargaan tersebut.
Seperti yang dialami M Ikhsan Ely yang kini sudah berusia 59 tahun. Meski diusia sudah tua, namun fisik dak karakternya masih tampak muda dan sehat.
Pria yang berasal dari Maluku dan kini sudah menetap di kota Jambi ini menceritakan awal mulanya Ia mendonorkan darah saat keadaan darurat yang mana saudaranya membutuhkan darah. Ia mendonorkan darah demi keselamatan istri saudara yang membutuhkan daragmh golongan B yang sama dengan golongan darahnya.
Usai donor darah, ia merasa kepuasan batin karena bisa menolong saudaranya. Selain itu, dia juga merasakan manfaatnya bagi dirinya sendiri secara kesehatan.
Rutin mendonorkan darah hingga 120 kali, Ia mendapatkan kesempatan untuk mewakili Jambi dalam menerima penghargaan dari presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo pada tahun 2017 lalu.
Dibalik itu, ternyata saat belum mengetahui PMI, ia rutin mengajak masyarakat untuk mendonorkan darah atas dasar kemanusiaan. Setelah dapat Penghargaan dan orientasi, ia makin gencar mensosialisasikan donor darah hingga ke desa-desa di luar kota Jambi.
“Laki-laki sangat harus donor darah, sebab kita tidak ada cara mengeluarkan dan menggantikan darah serta memperbarui sel darah. Beda dengan perempuan, mereka mengalami menstruasi untuk pembaharuan sel darah,” sebutnya.
Selain itu, salah satu pendonor Jambi yang telah 2 kali mendapat penghargaan dari presiden juga menyampaikan pengalamannya.
Khusaini, berusia 66 tahun ini menceritakan bahwa ia Dua kali mendapat penghargaan dari presiden, yakni Soeharto untuk donor ke 80 kali dan Susilo Bambang Yudhoyono untuk donor darah ke 100 kalinya.
Awal mula ia mendonorkan darah saat donor pertamanya mengurangi sakit kepala hingga hilangkan rasa sakit tersebut. Sebagai pemuda kala itu, ia mengaku merupakan pemain bola kaki, namun kerap merasakan pusing. Sehingga ia harus mengkonsumsi obat tertentu. Sayangnya, efek dari obat tersebut hanya bertahan per tiga hari.
“Setelah donor darah, kepala saya tidak sakit lagi, sehingga saya ruti donor. Alhamdulillah kini saya sudah donor sebanyak 174 kali,” ujarnya.
Bekali Pemahaman Donor Darah
Meski orientasi ini diikuti oleh kebanyakan peserta dari KSR, namun relawan PMI ini salah satu ujung tombak PMI dalam mensosialisasikan dan mencari pendonor mula.
Pada sesi ini, pembicara langsung dilakukan oleh Kepala UDD PMI Kota Jambi, dr. Junika. Ia menyampaikan prosedur pengambilan darah dari rumah sakit ke PMI dan pengelolaan darah yang dilakukan oleh UDD.
Tak hanya itu, dr Junika juga menjelaskan komponen darah, jenis darah dan golongan darah. Para peserta antusias mengikuti acara tersebut sehingga banyak peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan. (Alra)
Discussion about this post