PILARJAMBI.COM | MUAROJAMBI – Pada infeksi mendadak yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Muaro Jambi di Pasar Tradisional Sengeti.
Terpantau sejumlah harga bahan pokok terbilang stabil, namun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti ikan nila dan patin.
Tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten Muaro Jambi menggelar infeksi mendadak atau sidak di pasar tradisional Sengeti Kecamatan Sekernan.
Sidak yang dipimpin oleh Pj. Bupati Bachyuni Deliansyah, SH., MH untuk memastikam ketersedian bahan pokok dan harga jual di pasar jelang bulan suci Ramadhan 1444 hijriyah.
Dari hasil pengecekan yang digelar pada hari Senin pagi (20/03/23) banyak penjual dan pembeli yang mengeluh terkiat dengan sejumlah komoditas yang harganya naik.
Salah satu yang mengalami kenaikan tersebut yakni ikan nila, kini dijual diharga Rp. 36.000 perkilo, sebelumnya hanya Rp. 30.000,-. Kemudian ikan patin dari harga Rp. 20.000,- menjadi Rp. 25.000,- perkilo, kenaikan harga ikan ini sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.
Para penjual ikan tidak mengatahui secara pasti penyebab kenaikan harga ikan. Tingginya harga, tentu berdampak dengan daya beli masyarakat.
Biasanya dalam satu hari bisa terjual 50 kilo, namun kini hanya terjual 30 kilo. Sedangkan untuk bahan pokok lainnya terpantau masih stabil, Seperti cabai merah di jual Rp. 35.000,-perkilo. Kemudian Cabai Rawit Rp. 50.000,- perkilo sedangkan untuk harga Bawang Merah dan Bawang Putih, masing masing di harga Rp. 30.000 perkilonya.
Pada kesempatan tersebut Pj. Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar rapat untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman di pasar, sehingga tidak ada gejolak harga pada momentum menyambut Bulan Suci Ramadhan tahun ini.
Infeksi mendadak kepasar akan terus dilakukan oleh TPID Muaro Jambi hingga bulan puasa nanti, tim tidak hanya melakukan sidak harga di pasar sengeti, akan tetapi juga sidak ke pasar tradisional lainnya. (*)
Discussion about this post