PILARJAMBI.COM I JAMBI – Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI kembali menggelar webinar literasi digital di Kota Jambi. Senin (28/6/2021).
Webinar literasi digital kali ini bertajuk “Kebebasan Berekspresi di Era Digital” diikuti oleh 125 peserta daring dan menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten dibidangnya, yakni Cecep Nurul Alam,ST.MT- bidang ahli ICT Kopertais II Jabar (Kepala Divisi e-Learining),(Cand) Dr. Astri Dwi Andriani, Dekan Fakultas Komunikasi dan Penggiat Media Digital. Selanjutnya Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi, Ir. Nurachmat Herlambang, MMA, Muhammad Junaidi,S.Ag.M.Si yang merupakan Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,hadir juga penggiat media sosial yang juga sebagai owner @ratu.glowing, owner PT. Sulawesi Auliah Samudra yaitu @kikibakry_by sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Kegiatan massif ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negative pengguna internet.
Pada awal tahun 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa, ini artinya penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
” Hasil Survei literasi digital yang kita lakukan bersama siber kreasi dan kata data pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hinggal 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih dibawah tingkat baik”, katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks ini lah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar literasi digital kali ini, di sesi pertama Cecep Nurul Alam, ST.MT menjelaskan “Setiap orang memang memiliki hak untuk berpendapat secara lisan ataupun tulisan, baik melalui media cetak maupun elektronik. Namun, dalam mengeluarkan pendapat harus memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum dan keutuhan Negara, serta tunduk pada hukum yang berlaku”, Jelasnya.
Selanjutnya, Dr. Astri Dwi Andriani,S.I.Kom.M.I.Kom mengatakan jejak digital adalah rekaman atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, disalin, dicuri, dipublikasi dan diikuti orang lain.
“Jejak digital itu akan abadi, jadi kita harus saring-saring dulu sebelum sharing” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi, Ir. Nurachmat Herlambang,MMA yang tampil sebagai pembicara ketiga menjelaskan budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital.
“Orang yang dapat bertahan bukan yang paling kuat atau pintar tetapi yang biasa beradaptasi”katanya.
Pembicara keempat Muhammad Junaidi, S.Ag,M.Si menegaskan “Pada akhirnya, apa-apa yang menjadi prinsip etis yang kita lakukan didunia nyata sebelum kita bertransformasi kedalam dunia revolusi ternyata itu masih harus kita masukkan untuk menjadi adab kesopanan berkomunikasi diruang digital, menafikan prinsip-prinsip moral didunia digital adalah akan menggugurkan martabat manusia itu sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk social”.
@kikibakry_by sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan “kebebasan berekspresi dalam media social itu pastinya kita bebas berekspresi untuk memposting hal-hal yang positif, bias diikuti atau ditiru oleh siapa saja yang menonton tapi tetap menjaga potensi-potensi yang tidak baik untuk kita posting”.
Webinar literasi digital kali ini berjalan sangat baik dan sukses, hal ini tampak para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan, terlihat juga dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta bernama Waisul Kurnia menanyakan “Apakah saat ini menurup bapak penerapan UU ITE sudah sesuai pola kehidupan masyarakat Indonesia? pertanyaan ini langsung dijawab oleh Cecep Nurul Alam,ST.MT. Pertanyaan selanjutnya dilontarkan oleh Syahrul Hanafi yang menanyakan “Apa faktor penyebab rendahnya literasi masyarakat terutama yang namanya kaum-kaum terdidik justru malah sering share hoax di medsos?” hal ini dijawab oleh Dr. Astri Dwi Andriani.
Pertanyaan ketiga, kali ini disampaikan oleh Juni yang menanyakan “Bagaimana meningkatkan kembali kepercayaan public terhadap akurasi data yang saat ini berlimpah?”. Apa peran Pemerintah maupun stakholder dalam mendukung, mengarahkan, dan lain-lain terhadap literasi digital yang digerakkan oleh banyak komunitas online saat ini?”. Pertanyaan ketiga ini dijawab oleh Ir.Nurachmat Herlambang,MMA. dan pertanyaan keempat oleh Ariyandi Batu Bara, S. Ud., M. Ud “Bagaimanakah desain sosiologis kedepan yang dapat diupayakan guna mempersiapkan generasi tangguh yang bijak dalam menggunakan instrumenkomunikasi digital?” dan dijawab oleh pembicara keempat Muhammad Junaidi, S.Ag,M.Si.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang keempat dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)
Discussion about this post