PILARJAMBI.COM | JAMBI – Sejak Covid-19 yaang melanda Indonesia mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difetri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
Berdasarkan data rutin terbaru Kementrian Kesehatan RI, cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun signifikan sejak awal Pandemi Covid-19, dari 84 persen pada tahun 2020 menjadi 79 persen pada tahun 2021. Untuk mengejar kekurangan cakupan tersebut, pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia.
Kota Jambi masuk salah satu wilayah untuk imunisasi anak pada program BIAN tahap I pada bulan Mei ini.
Bersamaan dengan program BIAN, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jambi turut berpartisipasi untuk imunisasi anak. Namun dalam hal Ini, PMI fokus dalam kampanye dan pendataan secara ‘door to door’ di 11 Kecamatan di Kota Jambi.
Kegiatan yang bernama “Kampanye Imunisasi Campak Rubella ” ini, PMI telah menyiapkan 28 orang Relawan PMI Kota Jambi sebagai Supervisor yang akan ditempatkan per kecamatan. Selain itu, sebanyak 275 orang Relawan Kelurahan juga disiapkan untuk melakukan pendataan secara masif.
Menanggapi hal tersebut, Camat Telanaipura, Hartono mengapresiasi program BIAN Pemerintah dan Program Kampanye Imunisasi Campak Rubella PMI Kota Jambi. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Telanaipura untuk berperan aktif dalam imunisasi anak.
“Saya Camat Telanaipura mengajak seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki anak usia 9 bulan sampai 12 tahun untuk melakukan imunisasi lengkap bagi anak-anaknya,” kata Hartono saat di konfirmasi pilarjambi.com di ruang kerjanya, Selasa (17/05/22).
Hartono juga meminta kepada warganya untuk menerima para petugas dari pemerintah maupun PMI saat melakukan tugasnya di lapangan.
“Kepada masyarakat, Lurah dan para Ketua RT ayo kita sukseskan program BIAN Kota Jambi dan Kampanye Imunisasi Campak Rubella PMI Kota Jambi. Mudah-mudahan, semua program ini sukses di kecamatan Telanaipura,” pungkasnya.
Diketahui, untuk Program Kampanye Imunisasi Campak Rubella PMI Kota Jambi di Kecamatan Telanaipura diturunkan 2 Supervisor, yakni Alpin Rahman dan Say Deni Akbar.
Untuk Relawan Kelurahan diturunkan sebanyak 21 orang, yaitu Simpang IV Sipin sebanyak 5 orang, Buluran Kenali sebanyak 3 orang, Teluk Kenali sebanyak 1 orang, Telanaipura sebanyak 2 orang, Penyengat Rendah sebanyak 5 orang dan Pematang Sulur sebanyak 5 orang. Kegiatan ini pun dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 21-31 Mei 2021.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan sebelum Covid-19, di Jambi juga terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak yang disebabkan oleh virus. Masyarakat harus tahu, sebelum ditemukan vaksin Campak dan Rubella ini, penyakit ini sangat mengerikan.
“Jadi Vaksin ini mencegah 2 penyakit, yakni campak dan Rubella. Dengan efektivitas vaksin, sekarang anak-anak jarang mendapatkan gejala campak yang berat yang sampai ke gangguan pernapasan hingga meninggal dunia,” jelas Maulana yang juga berprofesi sebagai dokter ini saat membuka Bimtek Supervisor Kampanye Imunisasi Campak Rubella PMI Kota Jambi, Kamis (12/05/22) lalu.
Meski beberapa tahun terakhir perhatian dunia terbelah akibat Covid-19 begitu juga di Kota Jambi, maka Maulana mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan segala risiko penyakit yang menyerang kepada anak-anak. “Penurunan vaksinasi imunisasi lengkap untuk anak di kota Jambi, penurunannya tidak signifikan dan masih di atas 80 persen cakupannya. Masih aman sebetulnya, karena ini program nasional, kita harus laksanakan untuk keselamatan anak kita,” jelasnya.
Maulana mengakui, masyarakat sering mengabaikan vaksinasi anak-anak. Ditambah lagi saat Pandemi, banyak Posyandu tutup sehingga vaksinasi anak-anak terlewatkan. “Sekarang ayo kita vaksin anak kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahayanya Rubella, karena penyakit tersebut merupakan penyakit bawaan. “Jika seorang perempuan sudah terinfeksi penyakit Rubella, maka saat hamil, anaknya berisiko terlahir cacat.,” jelasnya.
Maulana menyampaikan, pemerintah kota Jambi menargetkan 104 ribu anak-anak usia 9 bulan sampai 12 tahun yang akan di vaksin dalam program BIAN. “Target dari PMI kota Jambi itu 140 ribu KK. Sedangkan kita targetkan 104 ribu anak, jadi harapan kami semua anak-anak terdata dan tidak ada yang terlewatkan oleh relawan saat mendata dan mencari anak-anak 9 bulan sampai 12 tahun. Para Lurah agar membantu relawan kita saat di lapangan,” sebutnya.
Untuk vaksin Rubella dan Campak ini bisa dilakukan di seluruh puskesmas di Kota Jambi serta Posyandu. (Alra)
Discussion about this post