PILARJAMBI.COM | JAMBI – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan memprediksi harga kedelai masih tinggi hingga Lebaran 2022 mendatang.
Menurut Nurwan, seperti dilansir dari VoA, Selasa (22/02/2022) kenaikan harga tersebut juga terjadi lantaran sebagian negara pengekspor menaikan harga jual.
“Harga kedelai tidak bisa dikontrol pemerintah karena 86 persen kebutuhan kedelainya dari impor,” kata Oke Nurwan.
Oleh karena itu, guna memastikan stok tersedia meskipun harga tinggi, Pemerintah telah memastikan para importir tetap mengimpor.
Dari kondisi ini, kata Nurwan, pemerintah memperkirakan harga kedelai akan menyentuh Rp 12 ribu per kilogram jelang Lebaran 2022 di bulan Mei mendatang.
“kenaikan harga ini tentu akan membuat harga tempe dan tahu terkoreksi di tingkat perajin. Karena itu, ia mengatakan pemerintah akan melakukan edukasi kepada warga agar kegiatan produksi perajin tahu tempe tetap berjalan,” ujarnya.
Meskipun begitu, kata Nurwan, saat ini Kementerian Koordinator Perekonomian sedang berupaya mencari opsi-opsi lain untuk membantu perajin tahu tempe. Namun, ia belum mengetahui, pemerintah akan memberikan subsidi harga kedelai atau tidak.
“Yang jelas pemerintah sedang memikirkan bagaimana membantu perajin tahu tempe yang jumlahnya sekitar 150 ribu UKM ini,” tambahnya. (Peh)
Discussion about this post