PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Anggota DPRD Kota Jambi, Joni Ismed menjadi salah satu pembicara dalam diskusi publik Hari Air Sedunia tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Mapala Gitasada Universitas Batanghari (Unbari) Jambi, Sabtu (26/03/22).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Abdurahman Sayoeti Unbari ini mengangkat Tagline “Sungai Bukan Tempat Sampah” diapresiasi oleh anggota dewan yang kerap dipanggil Wo Joni.
Ia mengatakan, saat ini masih sedikit mahasiswa khususnya dari pecinta alam yang melaksanakan kegiatan diskusi publik terkait lingkungan dan sungai yang melibatkan semua unsur. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Mapala Gitasada ini, ia meminta untuk terus dilakukan kedepannya. “Intinya ini penyelamatan sungai Batanghari. Saat ini permasalahan sungai Batanghari sangat krusial kerusakannya. Saya berharap hasil diskusi ini dapat merekomendasikan pokok-pokok pemikiran yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat, daerah kabupaten kota. Insyaallah ada solusi terbaik kedepannya,” kata Joni.
Sungai Batanghari yang melintas di kota Jambi dan sebagai sumber air minum masyarakat, Joni meminta bersama-sama untuk menyelamatkan air sungai Batanghari dari pencemaran.
“Kami saat ini fokus menyelamatkan anak-anak sungai di Kota Jambi ini. Berbagai cara agar tidak terjadi pendangkalan, pembuangan sampah. Sehingga kami bisa melebarkan dan mendalamkan sungai-sungai kecil itu. Sehingga menjadi aktivitas kehidupan. Kalau itu jernih, masyarakat bisa memanfaati dan berbuat, bikin taman dan pembibitan ikan,” sebutnya.
“Jika masyarakat menyadari sungai adalah sumber kehidupan, dan air adalah sumber kehidupan utama, maka ini pasti ada kesadaran untuk melakukan apa pun untuk menjaga kelestarian lingkungan itu,” pungkasnya.
Terhadap pelaku industri, Joni mengungkapkan DPRD telah memanggil terhadap industri karet yang ada di kota Jambi. “Kami meminta jangan membuang limbahnya ke sungai. Kami meminta kepada mereka membuat limbah komunal, setelah kami cek, air limbahnya sudah di tes dan jernih baru di buang ke sungai. Jangan langsung dibuang ke sungai, itu berbahaya,” jelasnya
Ia pun mengatakan, dalam pengontrolan pembuangan limbah oleh perindustrian telah melibatkan DLH, Camat, Lurah dan RT. (Alra)
Discussion about this post