PILARJAMBI.COM | JAMBI – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 di Hotel Aston, Kota Jambi.
Kegiatan pelatihan yang dibuka langsung oleh Ketua Harian PMI Provinsi Jambi, Sarasadin ini dilaksanakan selama 2 hari yakni 15-16 November 2022.
Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 8 orang yang mana peserta ini perwakilan dari kabupaten kota yang dipilih PMI Provinsi Jambi yaitu Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Untuk pemateri pada pelatihan ini diisi langsung oleh perwakilan PMI pusat dan PRASA Komunikasi.
Sarasadin mengatakan, Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 ini merupakan program PMI Pusat yang dilaksanakan oleh PMI Provinsi Jambi.
“Harapan kita dari pelatihan ini para peserta dapat menyerap semua materi yang disampaikan oleh pemateri sehingga dapat diterapkan langsung di lapangan atau ditengah masyarakat,” sebut Sarasadin, Selasa (15/10/22).
Sementara itu, Perwakilan PMI Pusat Aulia Arriani menjelaskan Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 ini merupakan program PMI Pusat yang merupakan bagian dari Training of Trainer yang dilaksanakan sebelum dan diikuti oleh 3 Provinsi, yakni Bali, Jambi dan Sulawesi Selatan.
“Hari ini Jambi yang melaksanakan kegiatan Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 yang merupakan tindak lanjut dari pelatihan kita sebelumnya. Program ini bekerjasama dengan IFRC dan PRASA Komunikasi untuk membentuk trainer yang bisa berkomunikasi terkait risiko dan pelibatan masyarakat pada program untuk vaksinasi,” jelas Aulia.
Meskipun tingkat vaksinasi di Jambi baik, Namun Aulia menegaskan PMI terus mendorong pemerintah untuk peningkatan vaksinasi.
“Pada tanggal 17 November 2022 ini, PMi Provinsi Jambi akan melaksanakan vaksinasi. Untuk itu, kita akan mempersiapkan trainer ini untuk mampu berkomunikasi dengan masyarakat dilapangan saat pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.
Aulia menjelaskan, pada dasarnya pelatihan Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 ini agar peserta dapat berkomunikasi dengan masyarakat dan mengetahui apa permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Sebagai program PMI Pusat, Aulia juga menyampaikan selama pemerintah masih menetapkan Pandemi Covid-19, PMI terus mendorong program vaksinasi Covid-19.
“Sebagaimana perintah ketua PMI Pusat, selama kita masih pandemi covid, salah satu tugas PMI adalah melakukan vaksinasi. Baik itu membuka sentra ataupun melakukan edukasi untuk mengajak masyarakat vaksin. Kita akan tetap lakukan itu,” tegasnya.
Co-Fouder Frasa Komunikasi Sarah Fitrisia menjelaskan, sebagai pendamping PMI dalam program Pelatihan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 ini, Prakasa komunikasi sendiri kapasitasnya adalah untuk membantu PMI dan PMI provinsi mengetahui cara berkomunikasi dengan masyarakat terkait vaksinasi.
“Kapasitas kita membantu PMI Provinsi untuk bagaimana caranya mereka berkomunikasi dengan melakukan pelibatan masyarakat dan juga mitigasi komunikasi risiko untuk vaksin ini nanti,” jelas Sarah.
Menurutnya, saat fase Pandemi Covid-19 tinggi di Indonesia, komunitas yang dilaksanakan pemerintah hanya satu arah. Namun, dengan program ini akan dilakukan komunikasi dengan pelibatan masyarakat.
“Kita melengkapi jenis komunikasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Kalau pemerintah satu arah melalui media, ini melebar ke masyarakatnya. Bahwa ada beberapa kategori-kategori khusus seperti lansia, ibu menyusui yang takut untuk vaksinasi. Nah kondisi kategori seperti itu yang perlu kita pahami bagaimana komunikasinya,” pungkasnya. (Alra)
Discussion about this post