PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Sebanyak 486 Kafilah mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 50 tingkat kabupaten yang dilaksanakan sejak 22 – 27 November 2022 di Desa Suak Labu, Kecamatan Kuala Betara, Tanjab Barat yang mengusung tema “Dengan MTQ Kita Wujudkan Generasi Qur’ani Menuju Kabupaten Tanjung Jabung Barat BERKAH”.
Bupati Tanjabbar Anwar Sadat mengatakan MTQ ke 50 tingkat kabupaten yang di ikuti para kafilah dari 13 kecamatan yang ada di Tanjab Barat. MTQ tersebut diharapkan mampu mendorong generasi muda yang cinta akan Al-Qur’an.
“Tahun ini kita mengusung tema” Wujudkan Generasi Al-Qur’ani” kita menginginkan anak anak Kita, para remaja kita tidak hanya mampu membaca, tetapi juga kita harapkan mampu membingkai akhlak dan perilaku anak anak kita,” katanya, Selasa (22/11/2022) malam.
Baca Juga
Bupati berharap kepada seluruh kafilah dari 13 kecamatan untuk betul betul memaksimalkan potensi potensi qariahnya.
“Hingga harapan kami muncul lah generasi generasi baru yang kita harapkan nanti mampu kita bina, kita didik kembali dan insya Allah akan melahirkan Qori Qoriah terbaru yang akan mewakili kita Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada even event yang lebih besar,” ujarnya.
Bupati menyebutkan MTQ ke 50 tingkat kabupaten juga dipersiapkan untuk menjaring para Kafilah yang betkualitas dan berkapasitas dibidangnya masing msaiang. Hal itu dilakukan untuk menghadapi seleksi nasional yang akan di selenggarakan di Provinsi Jambi tahun 2023.
“Sekaligus juga kita menghadapi musabaqah Tilawatil Quran tingkat provinsi yang akan diadakan pada tahun 2023 di Sarolangun.” Tandansya.
Sementara itu, Camat Kuala Betara Hery Putra Syam mengatakan peserta yang mengikuti MTQ terdiri dari 13 kecamatan sebanyak 487 peserta.
“Semua kafilah telah menempati pondokan yang telah kami sediakan,” katanya.
Dia juga berharap kafilah asal Kecamatan Kuala Betara bisa menjadi yang terbaik di MTQ tingkat kabupaten tersebut.
“Selaku camat dan tuan rumah di Kuala Betara Berharap kafilah kecamatan Kuala Betara menjadi terbaik dan juara umum.” Pungkasnya. (*)
Discussion about this post