PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Difasilitasi Dinas Perhubungan Kota Jambi, Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) bersama 3 aplikasi berkumpul bersama untuk membahas terkait aturan Menteri Perhubungan nomor 18 tahun 2019, Kamis (28/10/21).
Meski Kepala Dinas Perhubungan, Saleh Ridho sempat kecewa karena 2 aplikasi Ojek Online tak hadir yakni Gojek dan Maxim, tapi Garda dan Aplikasi Grab tetap menyampaikan persoalan dan aspirasi para pekerja ojek online di lapangan.
Ketua Garda Jambi, Erwan mengatakan kedatangan mereka di Dinas Perhubungan bertujuan untuk untuk menyelaraskan aturan Menteri Perhubungan terkait ojek online dengan realisasinya di lapangan.
“Masih banyak peraturan Menhub yang belum dijalankan di daerah-daerah. Makanya kehadiran kami ini untuk menyampaikan terkait regulasi sampai dengan persoalan ojek online di lapangan,” ujar Erwan.
Menurut Erwan, hadirnya Garda sebagai organisasi resmi untuk para Ojek Online di harapkan dapat membantu kendala-kendala di lapangan. Selain itu juga menjadi wadah tempat menjalin komunikasi dengan instansi-instansi terkait program-program yang bisa di berikan untuk ojek online. “Seperti yang sedang berjalan ini program bantuan beras dari Menteri Sosial,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan Manajeman Grab, Ari Kurniawan mengungkapkan bahwa pihaknya siap memfasilitasi terkait permasalahan para mitra ojek online Grab dilapangan. Salah satu upaya dalam membantu para mitranya, Grab menyatakan siap membuka Shalter di lokasi Trona dan Jamtos.
Tak hanya itu, Ari juga menyampaikan bahwa pihaknya memperbolehkan Garda untuk mendampingi jika anggotanya ada yang terkena suspen untuk klarifikasi ke kantor Grab.
“Grab juga akan memperbaiki sistem pelayanan asuransi kepada mitra,” ujar Ari.
Terkait promo yang menyebabkan banyaknya antrian driver di Resto, pihak Grab berjanji akan memberikan edukasi kepada para mitra ojek online, rekan dan pihak resto. (Alra)
Discussion about this post