PILARJAMBI.COM — Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Provinsi Jambi tahun ini hadir dengan energi yang berbeda. PLN UP3 Jambi tak hanya menjaga pasokan listrik tetap andal, tetapi juga mengobarkan semangat kemerdekaan melalui program diskon tambah daya hingga 50% dan dukungan penuh bagi gerakan Koperasi Merah Putih di desa serta kelurahan.
Manajer PLN UP3 Jambi, Ediwan, menegaskan bahwa momen kemerdekaan adalah pengingat peran strategis BUMN dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.
“Bagi kami, listrik bukan sekadar arus energi. Ini adalah nadi yang menghidupkan ekonomi, pendidikan, dan mimpi masyarakat. Di HUT RI ke-80 ini, kami ingin memastikan semangat kemerdekaan menyala dari pusat kota hingga ke pelosok desa,” ujar Ediwan.
Di balik sorotan lampu jalan dan megahnya panggung perayaan, ratusan petugas PLN bekerja dalam diam. Mereka siaga 24 jam, memastikan setiap sambungan tetap berfungsi, gangguan ditangani cepat, dan seluruh masyarakat dapat merayakan kemerdekaan dengan sukacita.
Program Diskon Tambah Daya 50% di wilayah kerja PLN UP3 Jambi menjadi peluang bagi pelanggan untuk meningkatkan kapasitas listrik rumah atau usahanya dengan biaya jauh lebih ringan. Fasilitas ini membuka ruang bagi pelaku usaha kecil—mulai dari warung kopi, bengkel, hingga pengrajin—untuk berkembang dan menggerakkan roda ekonomi lokal.
Tak berhenti di ranah layanan kelistrikan, PLN UP3 Jambi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui dukungan kepada Koperasi Merah Putih. Dengan pasokan listrik yang andal, koperasi dapat mengoperasikan mesin produksi, pendingin penyimpanan, hingga layanan digital yang memperkuat daya saing dan kemandirian warga.
Bagi masyarakat, semua ini lebih dari sekadar fasilitas. Ini adalah wujud nyata kehadiran BUMN yang berpihak pada rakyat—menyalakan terang, memperkuat ekonomi, dan membangun harapan di setiap sudut negeri.
Di momen penuh makna ini, PLN UP3 Jambi mengajak seluruh warga untuk menjaga nyala semangat kemerdekaan. Karena listrik yang menyala bukan hanya cahaya di malam hari, melainkan simbol kehidupan, kemandirian, dan persatuan bangsa.
Discussion about this post